Detail Cantuman

RINGKASAN
AMALIA MALIK. Analisis Ketahanan Pangan Kabupaten Jember. Dibimbing oleh
Dr. Yossi Wibisono, S.Tp, MP. Dan Dr. Ir. Ridwan Iskandar, MT
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau. Ketahanan pangan telah menjadi prasyarat dasar yang
harus dimiliki oleh daerah otonom. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No
38 tahun 2007 yang menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah urusan wajib
pemerintah (pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota). Kota Jember merupakan salah
satu daerah otonom yang memiliki kewajiban dalam nenyelenggarakan keberhasilan
ketahanan pangan, salah satunya adalah upaya pencapaian SPM bidang
penganekaragaman dan keamanan pangan. Tingkat konsumsi pangan penduduk
Kabupaten Jember pada tahun 2015 masih berada di bawah standar pelayanan
minimal bidang ketahanan pangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui situasi konsumsi pangan
kabupaten jember berdasarkan NBM dan PPH. Tujuan lainnya adalah untuk
Mengetahui peran bahan pangan pokok lokal tradisional dalam diversifikasi
konsumsi pangan kabupaten jember serta mengetahui rekomendasi strategi
pengembangan konsumsi pangan yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian
penjelasan dengan menggunakan metode survey berdasarkan data SUSENAS yang
dilaksanakan di kabupaten jember dengan total responden sebanyak 448 Rumah
tangga. Metode pengambilan sampel menggunakan stratified dan cluster sampling.
Teknik analisis data dalam penelitian denganmengunakan analisis tingkat
ketersediaan pangan berdasarkan neraca bahan pangan dan tingkat konsumsi
berdasarkan pola pangan harapan.
Hasil analisis menunjukan skor PPH konsumsi Kabupaten Jember sebesar 92,8
di dominasi oleh kelompok pangan padi – padian dan juga umbi – umbian. Potensi
ketersediaan pangan berdasarkan NBM di Kabupaten Jember terutama bersumber
dari padi – padian dan umbi –umbian, pangan hewani dan gula sudah melebihi
kebutuhan penduduk. terdapat beberapa golongan yang berada dalam kategori defisit
dan rawan pangan perlu adanya peningkatan ketersediaan pangan di tingkat rumah
tangga dengan mengembangkan komoditas pangan lokal sesuai potensi sumber daya
dan pola konsumsi masyarakat setempat.
Kata kunci :Ketahanan Pangan, Pola Pangan Harapan, Ketersediaan Pangan