Detail Cantuman

Kajian Teknologi Pembuatan Tepung Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Kacang Hijau Di Gasol Pertanian Organik Cianjur-Jawa Barat, Anis Syafitri, Nim B32150449, Tahun 2018, 55hlm., Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember. Dosen Pembimbing: Agung Wahyono, SP., M.Si., Ph.D.

Praktek kerja lapang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2018 – 31 April 2018 di Gasol Pertanian Organik yang berlokasi di Desa Gasol RT.05 / RW.03, Kecamatan Cugenang, Kabuapaten Cianjur, Jawa Barat. Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapang ini adalah tidak lain untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai kegiatan industri secara nyata di lapangan khususnya dibidang industri pengolahan tepung MP-ASI.
Makanan yang bergizi sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh setiap hari. Khususnya pada bayi sesudah berusia 6 bulan yang sedang mengalami pertumbuhan. Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) merupakan makanan bergizi yang diberikan kepada bayi disamping ASI ketika berusia 6 bulan ke atas sampai anak berusia 24 bulan untuk mencapai kecukupan gizi. Gasol Pertanian Organik adalah sebuah pabrik pengolahan pangan tertentu karena produk tepung yang dihasilkan diperuntukkan sebagai Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP - ASI) non instan yang diolah dari bahan organik tanpa menggunakan bahan tambahan pangan. Sehingga proses produksi olahan tersebut dilakukan dengan penanganan yang lebih spesifik.
Tahapan proses pembuatan tepung kacang hijau di Gasol Pertanian Organik meliputi penerimaan bahan baku, penerimaan bahan baku air proses, perendaman, pencucian, pengeringan, penggilingan, penyangraian, pengayakan, penerimaan bahan kemasan, penyimpanan bahan kemas, pengemasan primer, pendeteksian logam, pengepakan, transportasi, pengemasan sekunder, penyimpanan sementara dan pendistribusian.
Proses perkecambahan kacang hijau menghasilkan kecambah (sprouts), yang kemudian ditepungkan, ternyata dapat menghilangkan bau langu serta berbagai senyawa anti gizi di dalamnya, dapat mempertahankan mutu proteinnya dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Dengan demikian selain dapat meningkatkan mutu gizi, pengecambahan juga mampu meningkatkan komponen fungsional.