Detail Cantuman

RINGKASAN

Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Paria (Momordica Charantia L.) melalui Proporsi Bunga Jantan dan Bunga Betina di PT. Benih Citra Asia Jember, Siti Aisyah, NIM A41140592 Tahun 2018, 87 hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dwi Rahmawati, SP., MP (Dosen Pembimbing).


Paria (Momordica charania L.) merupakan tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji atau benih. Benih paria yang bermutu dapat menghasilkan tanaman paria yang berproduksi tinggi. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam teknologi produksi benih kebanyakan menjurus kepada aspek-aspek dalam bidang produksi, pengolahan, penyimpanan dan pengujian benih. Penurunan produksi paria dapat terjadi karena berbagai faktor seperti faktor genetik, alih fungsi lahan pertanian, teknik budidaya yang kurang baik serta penggunaan benih dengan kualitas kurang baik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan benih bermutu. PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan benih hortikultura karya anak bangsa Indonesia yang menghasilkan benih unggul. Oleh karena itu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman memproduksi benih paria, mahasiswa perlu melaksanakan kegiatan praktek kerja lapang di PT Benih Citra Asia, Jember. Pelaksanaan praktek kerja lapang dilakukan sebagai upaya untuk pengembangan wawasan, pengalaman, keterampilan mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang yang di tempuhnya.
Hasil dari kegiatan PKL yang telah dilakukan di PT. Benih Citra Asia yaitu tahapan dalam produksi benih pokok (Stock Seed) meliputi Persiapan dan Pengolahan Lahan, Persiapan Benih dan Persemaian, Penanaman, Roguing, Pemeliharaan, Polinasi, Panen, Ekstraksi, Seed Prossesing, Pengeringan Benih, hingga Pengujian Mutu Benih. Salah satu tahapan yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi benih paria yaitu kegiatan polinasi. Kegiatan polinasi mencakup penyungkupan bunga betina, penyungkupan bunga jantan serta proses polinasi pada bunga betina.
Polinasi pada kegiatan khusus yang telah dilakukan di PT. Benih Citra Asia meliputi, pada perlakuan P1 menyungkup satu bunga jantan dan satu bunga betina dalam satu tanaman, untuk perlakuan P2 menyungkup dua bunga jantan dan satu bunga betina. Penyungkupan dilakukan sehari sebelum polinasi. Sehingga dalam kegiatan polinasi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan proporsi bunga jantan di setiap perlakuan.
Kegiatan polinasi pada perlakuan P1 adalah teknik polinasi tanaman paria dengan metode penyerbukan yang menggunakan perbandingan satu bunga jantan untuk satu bunga betina dalam satu tanaman. Perlakuan P2 adalah teknik polinasi tanaman paria dengan metode penyerbukan yang menggunakan perbandingan dua bunga jantan untuk satu bunga betina dalam satu tanaman. Untuk mengetahui hasil dari masing-masing perlakuan diperlukan parameter pengamatan, yang meliputi daya jadi bunga yang dipolinasi, jumlah buah saat panen, jumlah benih bernas perbuah, dan bobot benih bernas perbuah. Hasil dari dua perlakuan tersebut menunjukan bahwa perlakuan P2 lebih tinggi daripada perlakuan P1 dari hasil setiap parameter pengamatan.