Detail Cantuman

RINGKASAN
“Manajemen Pengemasan Produk Teh Celup Rolas pada PT. Rolas Nusantara Mandiri di Unit Teh Celup Wonosari – Malang” Davina Laila Amimoko, D41131248, 2017, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Utama Dr. Ir. Ridwan Iskandar, MT.
Mahasiswa merupakan salah satu generasi penerus bangsa yang harus memiliki jiwa kritis dalam menghadapi persaingan global, oleh karena itu pengalaman serta keinginan untuk perubahan yang lebih baik harus terus dikembangkan. Hal tersebut membuat Politeknik Negeri Jember menjadikan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) menjadi suatu keharusan bagi para mahasiswa yang ingin menyelesaikan bidang studinya. Melalui magang ini, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, memberikan ide – ide yang berguna, dan dapat menambah pengetahuan sehingga memiliki rasa disiplin dan bertanggung jawab dengan apa yang diberikan.
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi teh hitam. PTPN XII memiliki anak perusahaan yang bernama PT. Rolas Nusantara Mandiri yang memproduksi bahan yang setengah jadi berupa teh granule hitam menjadi teh celup, teh celup tersebut berbahan dasar teh hitam dengan mutu TW (Tea Waste). Setiap produksi di unit teh celup dilakukan dengan jumlah produksi yang tetap dari waktu ke waktu dan berdasarkan asumsi, sedangkan permintaan pembelian terhadap produk jadi pada setiap outlet tidak selalu tetap dan berjangka waktu. Adapun Permasalahan yang terjadi pada PT. Rolas Nusantara Mandiri (Unit Teh Celup) Wonosari – Malang yaitu adanya ketidaksesuaian hasil produksi pengemasan dengan permintaan pembelian.
Hasil dari praktek kerja lapang ini adalah proses pelaksanaakn produksi pengemasan Teh Celup Rolas, penanganan sanitasi, dan pengawasan mutu dalam pengemasan Teh Celup Rolas. Adapun pemberian saran pada PT. Rolas Nusantara Mandiri (Unit Teh Celup) Wonosari – Malang yaitu membuat aturan shift pada
vi
bagian produksi pengemasan Teh Celup Rolas, melakukan setting mesin produksi sesuai dengan ketentuan, melakukan perawatan secara rutin dan pemeriksaan secara berkala pada mesin, menyediakan perkakas serta menyiapkan stok onderdil perlatan mesin yang diperlukan, dan pengadaan manajemen persediaan dalam manajemen keuangan. Saran tersebut didapat menggunakan metode Diagram Ishikawa meliputi penilaian 5 M yaitu man, machines, money, method, dan materials dengan memakai 5 W + 1 H.
(Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember)