Detail Cantuman

RINGKASAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA RUMAH POTONG AYAM PT CIOMAS ADI SATWA UNIT SIDOARJO, Melisa Dwi Cahyani, D41130668, Tahun 2017, 50 Halaman, Manajemen Agribisnis. Politeknik Negeri Jember, Wenny Dhamayanthi, SE, M.Si (Pembimbing), Dr. Drs. Sumadi, MM (Penguji).
Praktek Kerja Lapang merupakan salah satu kegiatan utama dalam pelaksanaan pendidikan di Politeknik Negeri Jember. Kegiatan praktek kerja lapang ini wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Kegiatan praktek kerja lapang ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta gambaran mengenai dunia kerja bagi mahasiswa. Mahasiswa juga akan memperoleh keterampilan yang tidak hanya bersifat kognitif dan afektif, namun juga psikomotorik yang meliputi kemampuan fisik, intelektual, sosial dan manajerial. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dengan cara ikut bekerja sehari – hari dengan jangka waktu 512 jam pada perusahaan instansi terkait yang layak dan representatif dijaikan lokasi PKL.
PT. Ciomas Adi Satwa Unit Sidoarjo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang commercial farm dan Rumah Potong Ayam (RPA). PT Ciomas Adisatwa merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang bergerak dan berkembang dengan pesat seiring dengan meningkatnya konsumsi daging ayam di Indonesia. Hal ini di buktikan dengan banyaknya unit cabang yang di miliki dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, pusatnya yaitu Sidoarjo, Pabelan, Lampung, Makassar, Salatiga, Parung (Bogor), Sadang (Purwokerto), Bali, Banjarmasin, dan Medan.
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Dalam perusahaan yang terintegrasi di bidang commercial farm dan Rumah Potong Ayam (RPA). Persediaan terdiri dari : Persediaan bahan baku, Bahan pembantu, Barang dalam proses, barang jadi, setengah jadi dan persediaan suku cadang. Perusahaan yang terintegrasi di bidang rumah potong ayam kebanyakan memiliki persediaan agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan, dimana perusahaan harus memiliki sistem manajemen persediaan yang baik terutama pada bahan pembantu.
Manajemen persediaan adalah tahap-tahap pokok persediaan yang terdapat dalam suatu sistem produksi-distribusi dari bahan- bahan mentah dan pemesanan suplai melalui proses produktif yang mencapai puncaknya, sehingga tersedia untuk digunakan. Manajemen persediaan pada bahan pembantu harus ada kebijakan-kebijakan yang menentukan kapan melengkapi persediaan ini yang dilakukan oleh pihak gudang dan berapa banyak yang harus dipesan pada suatu waktu serta bagaimana agar mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik agar mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan
v
mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisisensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang dapat timbul karena persediaan yang ada digudang seperti karton dan plastik yang sangat rentan terhadap api. Oleh karena itu penting di dalam sebuah perusahaan harus dapat mempertahankan persediaan bahan baku dan bahan pembantu agar dapat melakukan proses produksi dengan lancar, serta yang terpenting adalah dapat memenuhi permintaan konsumen dan unit.