Detail Cantuman

RINGKASAN
PENGGUNAAN BIOMASSA SEBAGAI ALTERNATIF FUEL PROJECT DI UNIT TUBAN 3 PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk., Moh. Anang Ismail NIM B42130215, 2013, 60 hlm., Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember, Yuli Hananto, S.TP., M.Si (Dosen Pembimbing).
Dalam Proses Pembuatan Semen, diperlukan berbagai bahan yang selanjutnya diproses lebih lanjut oleh Pabrik Tuban Unit 1, bahan- bahan tersebut berupa bahan baku utama yang terdiri dari tanah liat (Limestone) bahan baku korektif, dan bahan baku tambahan. Semen yang diproduksi saat pembakaran Clinker oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Adalah menggunakan bahan-bahan Batu Kapur (Limestone) yang di dapatkan dari penambangan di daerah Tuban yaitu Sebesar 80%, Tanah Liat (Clay) sebesar 18 %, Pasir silika 1%, Copper Slag sebagai pengganti pasir besi sebesar 1 %. Selanjutnya bahan akan diproses menjadi semen dengan tahapan antara lain, Proses Penambangan , Proses Penghancuran bahan baku (Crusher), Proses Pencampuran ( Raw Mil), Proses Pembakaran (Kiln ), Proses Pendinginan (cooler), Proses Akhir ( Finish Mil), Proses Pengepakan (Packer).
Bahan bakar utama dalam proses pembuatan semen adalah batu bara dan IDO (Industrial Diesel Oil). Emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar utama tersebut merupakan penyumbang emisi CO2 yang cukup besar di atmosfer. Setiap tahun konsentrasi gas CO2 di atmosfer mengalami kenaikan yang mengakibatkan kenaikan suhu Bumi (Sprott, 2006). Konsentrasi CO2 diperkirakan bakal mencapai 520 ppm di tahun 2100 dan suhu bumi diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebesar 6°C.
Implementasi Co Processing khususnya penggunaan bahan bakar alternatif merupakan bagian dari kebijakan strategis PT. Semen Idonesia dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan khususnya berkenaan dengan efek pemanasan global dan menghemat cadangan bahan bakar fosil. Limbah yang dapat digunakan dalam Co Processing ini adalah limbah industri
vii
yaitu hazardous waste dan limbah pertanian yaitu biomass seperti sekam padi, cocopeat, serbuk gergaji, kulit kacang, sampah kota, dll. Sebagai bentuk kepatuhan pada aturan tersebut, sejak 2009, Semen Indonesia telah berinvestasi lakukan modifikasi sistem pembakaran di Pabrik Tuban. Dimana telah dimanfaatkannya penggunaan biomassa sekam padi, cocopeat, sampah kota, dan lain-lain sebagai bahan bakar alternatife selain Batubara dan IDO (Industrial Diesel Oil).
Ada keuntungan ganda yang didapat dari sisi cost, penggunaan biomass ini mampu menekan pemakaian batubara sampai 8 % dari sisi gas buang. Penggunaan biomassa juga mampu menekan emisi gas CO2. Penggunaan biomassa untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) berhasil menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 70.532,41 ton CO2 eq turun sebesar 5,7 % sejak 2006 - 2008 yaitu sebesar 74.552,76 tonCO2 (Proper PT. Semen Indonesia, 2013).