Detail Cantuman

RINGKASAN
Perhitungan Head Losses pada Pipa di Sistem Operasi Cooling Water PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica, Febi Romana Devi, NIM B42130594, Tahun 2013,Teknik Energi Terbarukan, Politeknik Negeri Jember, Mochammad Nuruddin, S.T.,M.Si. (Pembimbing I).
PLTA Panglima Besar Soedirman PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga air dan berperan penting dalam kontinuitas penyediaan listrik Jawa-Bali pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya. Pembangkit listrik tenaga air merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi air yang diubah dari energi potensial dan memanfaatkan tinggi terjunan menjadi energi mekanis untuk menggerakkan turbin dan memutar generator, lalu diubah menjadi energi elektromagnetis dan menghasilkan energi listrik.
Salah satu sistem yang bekerja pada PLTA Panglima Besar Soedirman PT. Indonesia Power adalah Cooling Water System (CWS). Sistem ini berfungsi untuk menyaring air yang masuk sebagai media pendingin dan untuk mengatasi over heating pada peralatan yang bekerja secara kontinyu. Sistem ini menggunakan pipa sebagai distribusi. Pada sistem ini terdapat Cooling Water Pump (CWP) yang berfungsi untuk memompa air yang akan masuk ke sistem. Pendistribusian fluida cair pada sistem ini menggunakan perpipaan sehingga ada kehilangan energi disebabakan oleh adanya gesekan dengan dinding-dinding, perubahan luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan pipa, dan kerugian-kerugian khusus lainnya.
Head Losses merupakan hilangnya tinggi tekan akibat adanya gesekan antar permukaan dengan fluida kerjanya. Secara umum, head losses dibedakan menjadi dua yaitu mayor losses adalah kehilangan tekan yang disebabkan oleh adanya kekentalan zat cair dan turbulensi karena adanya kekasaran dinding batas pipa dan menyebabkan gaya gesek sehingga kehilangan energi di sepanjang pipa. Kehilangan energi akan konstan selama kekasaran dan diameter tidak berubah. Serta minor losses losses merupakan kehilangan energi akibat adanya perubahan
penampang dan aksesoris lainnya berupa belokan, pembesaran dan pengecilan penampang, serta bengkokan. Kehilangan energi ini mengakibatkan adanya tumbukan antara pertikel zat cair dan meningkatnya gesekan karena turbulensi serta seragamnya distribusi kecepatan suatu penampang pipa.
Perhitungan pada pipa cooling water system diperoleh hasil bahwa head losses pada cooling water pump 1,2,3, dan 4 berbeda dengan head losses pada cooler 1,2,3,4,5,dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan diameter pada pipa yang digunakan. Air yang telah melewati cooler akan disuplai ke unit 1,2,dan 3 sehingga aliran atau debit yang digunakan untuk perhitungan adalah aliran ketika posisi running pada cooling water system. Nilai kerugian pada elbow 90˚ sebesar 0,0007 m dan nilai head losses total pada cooling water system sebesar 0,28 m yang disebabkan oleh gesekan dan belokan pada pipa. Semakin panjang pipa maka semakin besar gesekan mayor yang diperoleh.