Detail Cantuman

RINGKASAN
Proses Pengolahan Manisan Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.) di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang, Aminatus Sholikhah, Nim B32140255, Tahun 2017, 106 halaman, Program Studi Teknologi Industri Pangan, Politeknik Negeri Jember, Ir. Agus Santoso, M.Si (Pembimbing).
Temu mangga (Curcuma mangga Val.) termasuk tanaman tahunan bersosok semak dengan tinggi 50-70 cm. Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing dan panjangnya 30-45 cm. Rimpang temu mangga ini mengandung senyawa kurkuminoid, flavonoid dan polifenol. Ketiga senyawa tersebut dikenal sebagai senyawa antioksidan alami. Secara umum, temu mangga banyak digunakan untuk penambah nafsu makan; pengobatan nyeri lambung; nyeri dan peradangan akibat gangguan wasir, radang tenggorokan, diare, lemah syahwat; mengatasi gatal-gatal, bronchitis, penangkal racun; dan menghambat pertumbuhan kanker.
Pengolahan Temu mangga (Curcuma mangga Val.) ini bertujuan untuk meningkatkan kembali penggunaan rimpang atau tanaman obat agar dapat digunakan kembali sebagai obat – obatan tradisional, makanan sehat, maupun minuman yang menyegarkan dan menyehatkan bagi tubuh.
Proses pengolahan yang dilakukan adalah mengubah rimpang Temu mangga (Curcuma mangga Val.) menjadi manisan kering yang menggunakan metode kristalisasi. Proses kristalisasi yang dilakukan memanfaatkan gula pasir sebagai bahan pengkristal (bahan terlarut) dan air sebagai bahan pelarut. Penggunaan gula pasir bukan hanya sebagai bahan pengkristal, tetapi juga berfungsi sebagai pemanis dan bahan pengawet alami karena menggunakan kadar gula yang tinggi, sehingga dapat menekan pertumbuhan mikroba. Sehingga produk manisan kering yang dihasilkan menjadi lebih awet dan memiliki rasa yang khas.