Detail Cantuman

RINGKASAN
Manajemen Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di Instalasi
Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten Kecamatan Batu Kota Batu, Dandi
Prasetyo, NIM D31150577, Tahun 2018, halaman, Manajemen Agribisnis,
Politeknik Negeri Jember, Luluk Cahyo Wiyono, S.Sos, M.Sc (Pembimbing).
Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang hidup di perairan
tropis. Sebutan ikan nila sendiri diambil dari daerah asalnya yaitu sungai Nil yang
berasal dari Afrika bagian timur. Proses pembenihan ikan nila membutuhkan
bahan seperti kapur, pupuk kandang, pakan ikan, kantong plastik, karet, dan
tabung oksigen. Pembenihan ikan nila dibutuhkan alat seser, bak besar, happa,
bambu, mesin selep, arko, cangkul, bak seleksi, dan timbangan. Teknik
pembenihan ikan nila yang dilakukan yaitu secara tradisional dengan kolam semiintensif dan perbandingan induk 150 : 450 (1:3) tiga jantan dan satu betin
mendapatkan jumlah telur 200.000 butir/ ekor. Usaha pembenihan ikan nila ini
layak karena memiliki nilai R/C Ratio 1.38, dengan jumlah biaya produksi Rp.
16.570.000, mampu menjual 400.000 ekor/tahun sehingga biaya penerimaan
Rp.40.000.000/tahun dan keuntungan yang didapat Rp. 23.205.000/siklus,
dibutuhkan modal sebesar Rp. 26.625.000. Benih ikan nila yang dipasarkan mulai
dari ukuran 2 cm – 5 cm dengan harga Rp. 100. Pemasaran benih ikan nila
dilakukan dengan menjual langsung kepada konsumen, jadi konsumen datang
langsung ke pembenihan untuk membelinya mulai dari masyarakat sekitar dan
luar kota Batu. Agribisnis dalam usaha pembenihan ikan nila dijalankan
perorangan/1 orang dan membutuhkan modal sebesar Rp. 2.615.000, dan total
biaya produksi sebesar Rp. 2.285.000, dengan jumlah penerimaan sebesar Rp.
5.400.000, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 3.115.000/siklus.