Detail Cantuman

RINGKASAN
Identifikasi Resiko Kecelakaan Kerja dengan Metode Job Safety Analysis (JSA)
in Workshop PT Sumber Multi Rejeki Surabaya. Yunus Samsul Arifin, 19 Mei
2018, 86 hlm, Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Jember. Ahmad
Robiul Awal Udin, ST. MT. (Pembimbing ).
Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan kurikulum yang wajib dilaksanakan
oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jember pada semester 8 selama 3 bulan. Dari
kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
dalam dunia kerja,serta dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan baik selama
proses kegiatan PKL di perusahaan tersebut. Serta dapat menjalin hubungan kerja
antara pihak lembaga dengan perusahaan. PKL bertujuan untuk menerapkan ilmu
yang telah di dapat di bangku perkuliahan untuk dapat diaplikasikan di dunia
kerja/industri pada saat PKL. PKL dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari – 30 April
2017 di PT Sumber Multi Rejeki yang berlokasi di Jl. Kalianak Barat 61,
Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur.
PT Sumber Multi Rejeki adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang jasa, dimana perusahaan tersebut dikhususkan jasa penyewaan alat
kontruksi diantaranya excavator, dozer, loader, crane crawel, dump truck,
container trailer, lowboy trailer dan alat berat lainnya yang diperuntukkan dalam
bidang kontraktor serta pertambangan di Indonesia. Dan juga PT Sumber Multi
Rejeki memiliki workshop, dimana dalam workshop terdapat beberapa perbaikan
serta perawatan untuk alat berat, perawatan dan perbaikan alat berat tersebut
dikerjakan oleh tenaga kerja. Tenaga kerja di PT Sumber Multi Rejeki khususnya di
workshop kurangnya menerapan K3. Oleh karena itu untuk memberikan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maka kegiatan praktek kerja lapang ini
untuk mengenalisa metode JSA, dimana Job Safety Analysis merupakan salah satu
langkah utama dalam analisa bahaya dan kecelakaan dalam usaha menciptakan
keselamatan kerja.
Hasil yang ditemukan dengan metode Job Safety Analysis, hazard untuk nilai
skor resiko rendah, terdapat pada tahap sebelum melakukan pengelasan dengan
nilai skor resiko 2, menunjukkan bahwa pada tahapan tesebut nilai risk level
adalah resiko rendah. Nilai skor resiko sedang, terdapat pada tahap setelah
ivpengelasan dengan nilai skor Resiko 6, menunjukkan bahwa pada tahapan tesebut
nilai risk level adalah resiko sedang. Nilai skor resiko tinggi terdapat pada tahap
pengelasan diruang tertutup dengan nilai skor Resiko 9, menunjukkan bahwa pada
tahapan tesebut nilai risk level adalah resiko tinggi. Nilai skor resiko ekstrim
terdapat pada tahap pengelasan ditempat ketinggian dengan nilai skor resiko 12,
menunjukkan bahwa pada tahapan tesebut nilai risk level adalah resiko exstrim. Dari
nilai skor resiko di atas selanjutnya melakukan Risk Control dengan cara, selalu
gunakan alat pelindung diri, Koordinasi pihak HSE (Health, Safety and
Environment) apabali alat pelindung diri yang disediakan sudah rusak atau tidak
lengkap, Tingkatkan konsentrasi pekerja saat melakukan pekerjaan, dan beri sanksi
kepada pekerja apabila tidak mengunakan alat pelindung diri. Risk Control
dilakukan agar supaya nilai skor resiko kecelakaan kerja di PT Sumber Multi Rejeki menurun.