Detail Cantuman

RINGKASAN
Tingkat Kebisingan Mesin Air Jet Loom (AJL) Pada Departemen Weaving
Bagian Penenunan Di PT. Primissima Sleman Yogyakarta, Safiq Sugiarto, NIM
D41140524, Tahun 2018, 31 halaman, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri
Jember, Wenny Dhamayanthi.SE, M.Si.
Politeknik Negeri Jember (Polije) merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasional, yaitu suatu program pendidikan yang
mengarahkan proses belajar mengajar pada tingkat keahlian dan mampu
melaksanakan serta mengembangkan standar-standar keahlian secara spesifik yang
dibutuhkan sektor industri. Salah satu kegiatan pendidikan akademik dimaksud
adalah Praktek Kerja Lapang (PKL) selama 512 jam untuk Program Diploma IV
yang dilaksanakan pada Semester 8 (delapan). Kegiatan ini merupakan perasyarat
mutlak kelulusan yang diikuti oleh mahasiswa Polije yang dipersiapkan untuk
mendapatkan pengalaman dan keterampilan khusus di dunia industri sesuai bidang
keahliannya.
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) salah satunya dapat dilakukan di PT.
Primissima (persero) Sleman Yogyakarta. PT. Primissima (persero) Yogyakarta
adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil dan hasil produksi
dari perusahaan ini berupa kain. PT. Primissima (persero) Yogyakarta didirikan
sebagai perusahaan patungan antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan
Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Jadi PT. Primissima (persero)
Yogyakarta memiliki dua pemegang saham yaitu BUMN dan swasta dengan
perbandingan 52,79% : 47,21%.
Penyusunan laporan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan
mesin Air Jet Loom (AJL) dan meningkatkan keselamatan tenaga kerja pada PT.
Primissima (Persero) Yogyakarta. Pada proses pertenunan keselamatan tenaga
kerja haruslah diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Mesin
AJL adalah mesin tenun kain dengan tenaga motor sebagai penggeraknya, mesin
tenun ini terus dikembangkan karena mempunyai kecepatan tinggi dan mudahv
pengoperasiannya. Berdasarkan keputusan Mentri Tenaga Kerja Nomer 405/2002
tentang Nilai Ambang Batas (NAB) ditempat kerja 85dB. Maka pada bagian
winding, penganjian dan pencucukan intensitas kebisingan tidak melebihi Nilai
Ambang Batas. Sedangkan pada bagian penenunan intensitas kebisingan sangat
tinggi dan melebihi Nilai Ambang Batas. Sehingga dibutuhkan alat pelindung
telinga berupa earplug dan earmuff sebagai peredam kebisingan mesin air jet loom.
Upaya untuk menanggulangi kebisingan mesin air jet loom, perusahaan
menyediakan kapas bagi tenaga kerja sebagai alat pelindung telinga. Namun
penyumbat telinga dari kapas hanya dapat mengurangi intensitas suara antara 2-12
dB.
Kesimpulan yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapang (PKL) di PT. Primissima maka dapat disimpulkan :
1. Proses penenuan benang menjadi kain harus melalui proses penghanian,
proses penganjian dan proses pencucukan agar dapat dilakukan proses
penenuan pada mesin air jet loom (AJL).
2. Tingkat kebisingan pada mesin air jet loom sebesar 87 dB, sedangkan tingkat
kebisingan yang dapat diterima oleh telingga selama 8 jam adalah 85 dB.
3. Alat pelindung diri bagi tenaga kerja kurang diperhatikan oleh PT.
Primissima. Seperti alat pelindung telinga yang hanya berupa kapas yang
seharusnya menggunakan earplug dan earmuff.