Detail Cantuman

RINGKASAN
Produksi Benih Cabai Besar (Capsicum Annum L.) Hibrida Fertil di PT . East West Seed Indonesia Wilayah Banyuwangi. Moch. Irvan Yahya. A41130259. Tahun 2017. 78 hlm. Program Studi Teknik Produksi Benih. Produksi Pertanian. Politeknik Negeri Jember.


Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah kegiatan mahasiswa untuk belajar bekerja praktis pada perusahaan/industry/instansi dan /unit bisnis strategis lainnya yang diharapkan dapat menjadi sarana penerapan ketrampilan dan keahlian mahasiswa. PKL merupakan kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat akhir, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan serta mendapatkan gelar sarjana sain terapann (SST), Program Studi D-IV Teknik Produksi Benih, Politeknik Negeri Jember. PT. East West Seed Indonesia (EWSI) adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemulian tanaman (Plant Breeding), dengan menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan benih berkualitas yang bermutu tinggi. pengembangan teknologi modern perlu diterapkan kepada petani dan instansi pendidikan yang bergerak pada sektor pertanian untuk mendukung tercapainya benih berkualitas yang bermutu tinggi. Pelaksanaan praktek kerja lapang (PKL) dilakukan di lahan petani mitra PT East West Seed Indonesia wilayah Banyuwangi, kegiatan dari praktek kerja lapang ini meliputi produksi benih tomat hibrida, produksi benih cabai keriting hibrida, produksi benih cabai besar hibrida, dan produksi benih hibrida family cucurbitaceae yang diantaranya metimun, oyong, melon, dan labu. Semua kegiatan produksi benih dalam kegiatan PKL di PT East West Seed Indonesia wilayah Banyuwangi dilakukan dengan baik dan dijelaskan pada bab 3 sedangkan focus penjelasan produksi benih cabai hibrida fertile terdapat pada bab 4. Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang, secara teknis perawatan dalam budidaya sedikit berbeda pada budidaya produksi konsumsi, misalnya pada pemupukan , pengendalian hama penyakit, hibridisasi dan penanganan pasca
panen. Standart Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat oleh perusahaan tidak seutuhnya diaplikasikan oleh petani-petani mitra, tidak sedikit inovasi-inovasi dari petani sendiri diaplikasikan untuk tambahan tanpa mengurangi Standart Operasional Prosedur, seperti halnya penggunaan mulsa hitam perak dan ditambah dengan mulsa perak, begitu juga dengan penggunaan pupuk daun yang diaplikasikan oleh petani sebagai suplai unsur mikro. Inovasi – inovasi pada petani seperti itu, merupakan solusi bagi petani itu sendiri untuk lebih efektif dan efesien dalam teknis budidaya dan SOP dijadikan dasar teknis pelaksanaan.