Detail Cantuman

RINGKASAN

Proses Produksi Kakao Pada PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari Kabupaten Jember, Yeni Farida, NIM D41140998, Tahun 2018, 53 halaman., Manajemen Agroindustri, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Dewi Kurniawati, S.Sos, M.Si.

Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan wujud relevansi antara teori yang didapatkan pada perkuliahan dengan praktek yang ditemukan di sebuah perusahaan atau ditempat magang. Praktek Kerja Lapang (PKL) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja bagi mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan/industri/instansi dan/atau unit bisnis strategi lainnya yang layak dijadikan tempat PKL, serta dapat melatih mahasiswa agar lebih kritis terhadap perbedaan atau kesenjangan (gap) yang mahasiswa jumpai dilapangan dengan yang diperoleh di bangku kuliah. Kegiatan ini dilaksanakan pada PT Perkebunan Nusantara Kebun Kertosari Kabupaten Jember. Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) disusun menurut pengamatan dan pelaksanaan yang telah dilakukan selama 62 hari atau 521,5 jam.
PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari Kabupaten Jember merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri dengan produk utamanya adalah Tembakau. Selain produk utama tersebut PT Perkebunan Nusantara Kebun Kertosari Kabupaten Jember memiliki produk sampingan yaitu Kakao dan produk pengembangan yaitu tebu, edamame, sereh wangi, sengon dan padi. Saat ini, produk sampingan yaitu kakao telah dijadikan fokus kedua setelah produk utama yaitu tanaman tembakau. Dimana kakao telah dijadikan bisnis kedua setelah tanaman tembakau untuk menambah pendapatan perusahaan.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu proses pengolahan di PT. Pekerbunan Nusantara X Kebun Kertosari. Kegiatan PKL dilaksanakan mulai tanggal 5 Maret sampai dengan 19 Mei 2018 atau selama 521,5 jam dengan 3 sub bagian yang diikuti yaitu bagian Aset Keuangan, dan Umum, SDM dan proses produksi kakao di gudang Kertosari. Laporan kegiatan khusus Praktek Kerja Lapang yang menjadi fokus yaitu tahap produksi produk primer kakao. Salah satu falsafah manajemen mutu adalah mutu suatu produk sangat ditentukan oleh setiap tahapan proses produksi. Sehingga tahapan (aliran) proses produksi yanag menjamin kepastian mutu harus didefinisikan secara jelas. PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari Kabupaten Jember memiliki 17 karyawan pada bagian kakao, dimana 15 orang berada dibagian tanaman wilayah kertosari, sukowono dan gambirono. Setiap wilayah memiliki 5 orang yang bertugas dibagian tanaman tersebut. Dan 2 orang berada di bagian gudang pengolah kakao. Adapun tahapan – tahapan proses pengolahan primer kakao di PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari Kabupaten Jember yaitu Pemanenan Buah, Sortasi Buah, Pemecahan Buah, Fermentasi Biji Kakao, Pencucian Biji Kakao, Pengeringan Biji Kakao, Sortasi Biji Kakao, Pengemasan dan Penggudangan Biji Kakao.
Dalam proses produksi terdapat beberapa tenaga kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi, namun terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada saat proses produksi sehingga dapat mempengaruhi penurunan mutu. Permasalahan pada proses produksi kakao pada PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari yaitu kurang ketelitian dan kurang pemahaman proses produksi, lingkungan yang kurang mendukung seperti cuaca, dan kelembapan udara, sehingga permasalahan tersebut dapat menurunkan mutu biji kakao. Solusi permasalashan yang ada pada proses produksi kakao pada PT Perkebunan Nusantara X Kebun Kertosari yaitu sosialisasi, pengawasan tenaga kerja serta pengawasan suhu pada gudang penyimpanan, penambahan mesin pengering biji kakao dan tenaga kerja.

(Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember)