Detail Cantuman

RINGKASAN
Efisiensi Tri-sector Air Heater Unit 6 di PLTU PT. YTL Jawa Timur, Tri Ajeng Kusuma W., NIM B42130453, Tahun 2017, 102 hlm, Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember, Saiful Anwar, S.TP., M.P. (Dosen Pembimbing).
PLTU Paiton Unit 5 dan Unit 6 merupakan pembangkit listrik tenaga uap
yang menggunakan sistem Cloosed Loop, dimana air yang digunakan pada proses
digunakan secara berulang. Desain pembangkit listrik tenaga uap ini didasarkan
pada teori termodinamika, yaitu Siklus Rankine menggunakan Reheater. PLTU
Paiton Unit 5 dan Unit 6 terdiri dari 5 komponen utama yaitu pompa, boiler,
turbin, generator dan kondensor.
Salah satu komponen utama yang berpengaruh pada PLTU yaitu boiler
karena uap yang digunakan untuk memutar turbin diproduksi oleh komponen
tersebut. Pada boiler terdapat komponen-komponen pendukung untuk menunjang
kinerjanya agar tetap maksimal. Beberapa komponen pendukung boiler yaitu Air
Preheater, sootblower dan pulverizer.
Pada laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini akan membahas mengenai
analisis efisiensi air preheater di PLTU PT. YTL Jawa Timur khususnya pada
unit 6. Air preheater yang digunakan di PLTU Paiton Unit 5 dan 6 yaitu tipe Two
Regenerative Ljungstrom Tri-sector Air Heater dimana terdapat 3 sector yang
terdiri dari sektor gas buang dari outlet economizer sebagai media pemanas, sektor
udara sekunder dari Force Draft fan (FD fan) yang dialirkan langsung ke furnace
boiler dan sektor udara primer dari Primary Air fan (PA fan) yang dialirkan ke
pulverizer. Perhitungan efisiensi dan performa air preheater mengacu pada
ASME PTC 4.3 tentang air preheater dimana data parameter diperoleh dari data
performance test yang dilakukan oleh karyawan PT. YTL Jawa Timur pada
tanggal 23 Maret 2016 dengan beban 100 % sedangkan contract data sheet untuk
air preheater diperoleh dari manual book.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Gas Side Efficiency pada Air
Preheater A sebesar 68,17 % dan Air Preheater B sebesar 67,73 % sehingga
rata-rata nilai Gas Side Efficiency pada Air Preheater Unit 6 di PLTU PT. YTL
Jawa Timur adalah sebesar 67,94 %. Sedangkan untuk mengetahui performa air
preheater diketahui dari nilai suhu outlet gas buang air preheater. Pada contract
data sheet, nilai suhu outlet gas buang pada beban 100 % sebesar 127 °C
sedangkan hasil perhitungan nilai suhu outlet gas buang sebesar 143,9 °C.
Tingginya suhu outlet gas buang tersebut merupakan indikasi bahwa elemen
pemanas pada air preheater sudah mulai tidak optimal yang diakibatkan oleh
beberapa faktor seperti faktor pengotor berupa ash atau sulfur yang menempel
pada elemen pemanas, faktor kebocoran seal seperti kebocoran radial dan
circumferential seal dan faktor suhu input gas buang dari economizer terlalu
tinggi.
Peningkatan kinerja air preheater dapat dilakukan dengan melakukan
optimasi pada sootblower air preheater, melakukan cleaning pada elemen
pemanas air preheater pada saat shutdown dan melakukan set up pada seal gap
air preheater.