Detail Cantuman

Analisis Usaha KeciputJahe “PUJA” Di Desa Tegal Gede Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember.(Business Analysis of keciput ginger In Tegal
Gede Village, Sumbersari Sub-District, Jember Regency).
Taufik Hidayat, SE, M.Si
Dendi Tri Prayogi
Program Studi Manajemen Agribisnis
Jurusan Manajemen Agribisnis
ABSTRAK
Kue keciput merupakan kue sejenis onde-onde kecil ini berasal dari jepara, Jawa
Tengah dan sekitarnya. Kue yang menyerupai onde-onde ini berbentuk bulat
memanjang dengan balutan biji wijen diseluruh bagian. Kue keciput ini memiliki
rasa yang manis serta gurih. Di sini saya berinovasi dengan menambahkan rasa
jahe di dalamnya, sehingga kue keciput yang diproduksi memiliki rasa yang
berbeda dengan kue keciput pada umumnya. Dengan menambahkan jahe dalam
produk keciput ini adalah dengan alasan ingin memaksimalkan nilai ekonomis
jahe itu sendiri serta meningkatkan nilai jual dari produk keciput ini. Selain itu
keciput jahe ini diharapkan nantinya dapat bersaing dengan produk-produk kue
jenis lainnya. Maka dari itu dilakukan analisis usaha dari awal hingga akhir
produksi. Usaha ini di dirikan untuk memperoleh keuntungan dan menciptakan
peluang usaha baru. Untuk mengetahui sejauh mana suatu usaha dapat
memberikan manfaat, maka diperlukan suatu analisis usaha agar dapat diketahui
apakah usaha tersebut menguntungkan atau tidak. Dalam pelaksanaan tugas akhir
ini menggunakan 3 metode analisis usaha, yaitu BEP (Break Event Point), R/C
ratio (Revenue Cost ratio) dan ROI (Return On Invesment). Usaha Keciput Jahe
“PUJA” memperoleh nilai perhitungan yaitu BEP (produksi) sebesar 21 bungkus,
BEP (harga) sebesar Rp 4.342 per bungkus, ROI sebesar12 %dan R/C ratio
sebesar 1,38. Proses pemasaran yang dilakukan yaitu secara langsung kepada
konsumen dan secara konsinyasi kepada pengecer.
KataKunci: KeciputJahe, BEP, R/C ratio, ROI