Detail Cantuman

RINGKASAN
Usaha Pemeliharaan Domba Jantan Ekor Tipis Dengan Pemberian Pakan Hay Pucuk Tebu (Saccarum officarum): Galung Setiawan; C31140056; 2014; 65 Halaman; Program Studi Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember. Komisi pembimbing, Ketua: Nurkholis, S.Pt. MP, anggota: Dr. Ir. Suci Wulandari, M.Si

Usaha merupakan suatu kegiatan atau cara untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Kegiatan usaha ini dalam bidang peternakan yang meliputi usaha pakan, bibit, penggemukan dan lain sebagainya. Usaha penggemukan domba banyak caranya mulai dari pemberian pakan yang beraneka ragam jenis pakan, pemberian konsentrat, vitamin maupun mineral. Pemberian pakan yang beraneka ragam tersebut bisa berasal dari limbah pertanian, hijauan, hasil samping dan lain sebagainya.
Usaha penggemukan domba dengan pemberian pakan yang berupa limbah pertanian salah satunya dengan pemberian pakan pucuk tebu yang dibuat hay (pengawetan pakan). Pucuk tebu yang dimaksud disini adalah yang sudah berbunga atau tebu bibit dengan ujung atas batang tebu 5-7 helai daun. Pengawetan hay pucuk tebu dengan cara diangin-anginkan 1-3 hari sampai layu. Selain dari hijauan hay pucuk tebu penambahan konsentrat sebagai penguat untuk penggemukan domba sangat penting. Penambahan konsentrat pada pemeliharaan ini meliputi : dedak padi, onggok, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk, molasses dan urea. Perbandingan pemberian pakan pada pemeliharaan ini adalah 70 % konsentrat dan 30% hay pucuk tebu.
Tempat pelaksanaan Tugas Akhir ini dilaksanakan di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi pada bulan November sampai Desember 2016. Populasi domba pada pemeliharaan ini sebanyak 4 ekor domba jantan ekor tipis dengan bobot rata-rata saat adaptasi 20 kg dengan umur 8 bulan. Hasil analisa usaha selama pemeliharan domba dengan total biaya Rp 4.333.000,00 yang terdiri dari biaya tetap Rp 150.000,00 dan biaya tidak tetap Rp 4.183.000,00 dengan kerugian Rp 233.000,00 karena dipengaruhi oleh harga jual domba yang murah. Nilai R/C Ratio 0,94 dengan kata lain setiap pengeluaran Rp 1 mendapatkan 0,94, nilai B/C Ratio 0,053 dengan kata lain setiap pengeluaran Rp 1 mendapatkan keuntungan 0,053. Sedangkan untuk BEP produksinya 4,22 kg/ekor dan BEP harga 1,40/ekor artinya usaha ini dikatakan impas apabila total produksi bobot domba hanya 4,22 kg atau tingkat harga yang berlaku hanya Rp 1.400.000,00,-