WAKTU DAN TINGKAT KEJADIANMILK FEVERPADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA DI PT. ULTRAPETERNAKANBANDUNG SELATAN (UPBS)
Herry Heriyanto - Personal Name (Pengarang)
Text
English
2017
JURUSAN PETERNAKAN : PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
RINGKASAN
Waktu dan Tingkat Kejadian Milk Fever pada Periode Laktasi yang Berbeda di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS), Herry Heriyanto, Nim 31132218, Tahun 2017, 37 hlm., Peternakan, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Ujang Suryadi, MP, (Pembimbing Utama) dan Dr. Hariadi Subagja, S.Pt., MP (Pembimbing Anggota).
Sapi perah adalah ternak yang dimanfaatkan susunya untuk kebutuhan manusia. Populasi sapi perah di Indonesia meningkat dari tahun 2013 sejumlah 444.266 ekor, tahun 2014 sebanyak 502.516 ekor, tahun 2015 sebanyak 518.649 ekor dan tahun 2016 sebanyak 533.860 ekor diikuti dengan meningkatnya produksi susu 2013 sebanyak 786.849 ton, tahun 2014 sebanyak 800.749 ton, tahun 2015 sebanyak 835.125 ton dan tahun 2016 sebanyak 852.951 ton, namun hanya memenuhi 21% kebutuhan dalam negeri. Sapi perah pada awal laktasi akan memproduksi susu kolostrum namun pada masa ini sapi rentan terkena milk fever. Milk fever adalah gangguan metabolisme yang terjadi sebelum/saat/sesudah melahirkan akibat kadar kalsium dalam darah kurang dari 8mg/100ml. Milk fever menyebabkan melemahnya otot pada tubuh. Milk fever dapat menyebabkan kerugian sebesar ± $300 pada satu periode laktasi. Milk fever dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu produksi susu yang tinggi, umur, nutrisi pakan masa kering kandang dan konsumsi pakan. PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS) adalah salah satu peternakan sapi perah terbesar di Indonesia dengan populasi 2463 sapi yang sudah menghasilkan susu. Kejadian milk fever di PT. UPBS adalah 0,61% atau sejumlah 15 ekor dari total populasi sapi laktasi. Rendahnya kejadian milk fever di PT. UPBS dikarenakan pencegahan milk fever menggunakan kalsium borogluconate sebanyak 1000ml yang dibagi dalam tiga hari berturut-turut (hari 1 : 400 ml, hari 2 : 400ml, hari 3 : 200ml) pada sapi periode laktasi ≥3 dengan teknik sub cutan dan jumlah kalsium pakan sapi kering kandang kurang dari 100gr. Milk fever yang tejadi di PT. UPBS sebanyak 0% sebelum melahirkan, 40% saat melahirkan dan 60% setelah melahirkan. Kejadian ini disebabkan karena produksi susu kolostrum yang meningkat dari sebelum hingga sesudah melahirkan.
ix
Tingkat kejadian milk fever dilihat dari periode laktasinya yaitu pada periode laktasi pertama sebanyak 0,29%, kedua 0,21%, ketiga 0,53%, keempat 0,74%, kelima 2,18%, keenam 2,04% dan ketujuh 7,69%. Meningkatnya persentase kejadian milk fever terhadap periode laktasinya disebabkan karena menurunnya kemampuan penyerapan dalam usus dan kemampuan kelenjar paratiroid untuk mensekresikan hormon paratiroid.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Herry Heriyanto |
Pengarang |
Herry Heriyanto - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
PRODUKSI TERNAK KONSENTRASI AGRIBISNIS SAPI PERAH
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK |
Tahun Terbit |
2017 |
Tempat Terbit |
JURUSAN PETERNAKAN |
Deskripsi Fisik |
20cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Herry Heriyanto. (2017).
WAKTU DAN TINGKAT KEJADIANMILK FEVERPADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA DI PT. ULTRAPETERNAKANBANDUNG SELATAN (UPBS)(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
Herry Heriyanto.
WAKTU DAN TINGKAT KEJADIANMILK FEVERPADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA DI PT. ULTRAPETERNAKANBANDUNG SELATAN (UPBS)(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text
Herry Heriyanto.
WAKTU DAN TINGKAT KEJADIANMILK FEVERPADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA DI PT. ULTRAPETERNAKANBANDUNG SELATAN (UPBS)(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text
Herry Heriyanto.
WAKTU DAN TINGKAT KEJADIANMILK FEVERPADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA DI PT. ULTRAPETERNAKANBANDUNG SELATAN (UPBS)(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text