Detail Cantuman

Studi Produksi Susu pada Sapi Pincang (Lameness) di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS)

ACHMAD SYARIFUL HUDA
Program Studi Produksi Ternak
Jurusan Peternakan



ABSTRAK

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui berapa tingkat kejadian sapi lameness di UPBS dan penurunan produksi susu pada sapi lameness. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016 sampai dengan 14 Agustus 2016. Metode yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara, dan pelaksanaan langsung di lokasi. Data yang telah diolah dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Total kejadian sapi lameness selama 5 bulan sebanyak 229 ekor dengan rata-rata per bulan 45 ekor kejadian. Persentase kejadian lameness 2,43% per bulan dari total populasi 1885 ekor sapi laktasi. Total kejadian lameness tersebut terdapat sapi laktasi pertama sebanyak 94 ekor kejadian dengan persentase 40,05%, laktasi kedua 30 ekor kejadian atau 13,10%, laktasi ketiga 28 ekor kejadian dengan persentase 12,23%, laktasi keempat 34 ekor kejadian dengan persentase14,85%, laktasi kelima 28 ekor kejadian dengan persentase 12,23% dan laktasi keenam sebanyak 15 ekor kejadian atau 6,55%. Data yang digunakan untuk pengamatan produksi susu sapi lameness sebanyak 34 ekor kejadian. Pengamatan produksi susu pada sapi lameness dilihat dari seminggu sebelum lameness, seminggu setelah terdiagnosa lameness dan dua minggu setelah terdiagnosa lameness. Total penurunan produksi susu dari 34 ekor sapi tersebut sebanyak 536,36 kg atau 11% dihitung dari total produksi susu satu minggu sebelum lameness. Rata-rata penurunan produksi susu sapi lameness 15,7 kg/ekor/minggu dihitung dari total penurunan produksi susu dibagi dengan jumlah sapi, atau 2,25 kg/ekor/hari. Dari data 34 ekor sapi yang lameness tersebut terdapat 1 ekor sapi yang diafkir, yaitu sapi laktasi kedua.

Kata kunci: sapi perah, lameness, laktasi, produksi susu