PENAMBAHAN KHAMIR (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM SEBAGAI PROBIOTIK DALAM USAHA BROILER
Devi Kusuma Arisandi - Personal Name (Pengarang)
Text
English
2017
JURUSAN PETERNAKAN : PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
RINGKASAN
Penambahan Khamir (Saccharomyces cerevisiae)Pada Ransum Sebagai Probiotik Dalam Usaha Broiler, Devi Kusuma Arisandi, Nim C31140528, Tahun 2017, Produksi Ternak, Politeknik Negeri Jember, Erfan Kustiawan, S.Pt. MP ( Pembimbing I ) dan drh. Dharwin Siswantoro, M.Kes ( Pembimbing II ).
Broiler merupakan tipe ayam pedaging dan umumnya digunakan untuk konsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Selain murah, pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menyebabkan ayam ini selalu ada untuk masyarakat. Adapun masalah utama yang dihadapi peternakan broiler dalam peningkatan produksi ternak adalah penyediaan pakan. Peternakan broiler umumnya menggunakan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan biaya harga yang cukup mahal yaitu mencapai 70% dari biaya produksi. Efesiensi penggunaan pakan dapat dilakukan dengan pemberian bahan imbuhan. Bahan imbuhan berasal dari probiotik, Probiotik merupakan salah satu bahan tambahan pakan (feed additive) yang mengandung mikroorganisme hidup yang digunakan untuk mengatur keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan. Probiotik Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan enzim amilase dan protease, sehingga keberadaannya dalam saluran pencernaan akan meningkatkan aktifitas enzim tersebut. Probiotik Saccharomyces cerevisiae juga mampu memecah zat-zat makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh saluran pencernaan. Hal ini disebabakan karena Saccharomyces cerevisiae menghasilkan enzim proteolitik yang mampu memecah protein dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan pertambahan bobot badan.
Proyek Usaha Mandiri ini bertujuan untuk mengetahui performans ayam broiler dan mengetahui pendapatan dan keuntungan usaha ayam broiler yang diberi Saccharomyces cerevisiae dalam ransum sebagai probiotik. Proyek Usaha Mandiri ini dilaksanakan pada tanggal 09 November – 10 Desember 2016 di Kandang Open House Politeknik Negeri Jember.
Hasil Proyek Usaha Mandiri menunjukan bahwa penambahan Khamir (Saccharomyces cerevisiae) dalam ransum sebagai probiotik dengan presentase 0,4 % memberikan hasil Bobot akhir broiler yang dicapai rata-rata adalah 1309 g/ekor dengan biaya produksi Rp4.043.900,-maka harga jual yang ditetapkan agar tidak mengalami kerugian adalah Rp17.000,-/kg. Berdasarkan pada hasil analisis usaha broiler dengan umur panen 31 hari menunjukan nilai R/C Ratiosebesar 1,01, nilai R/C Ratio yang berart setiap penambahan biaya sebesar Rp1,- akan memperoleh pendapatan sebesar Rp1,01, R/C Ratio lebih dari 1 berarti usah tersebut layak untuk dilanjutkan dan nilai B/C Ratio sebesar 0,01 berarti setiap penambahan biaya sebesar Rp1,- akan mendapatkan keuntungan Rp0,01,- atau sekitar 1% dari biaya produksi, keuntungan yang didapatkan dari Proyek Usaha Mandiri Rp.66.700,-.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
POLITEKNIK NEGERI JEMBER |
Pengarang |
Devi Kusuma Arisandi - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
PRODUKSI TERNAK
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK |
Tahun Terbit |
2017 |
Tempat Terbit |
JURUSAN PETERNAKAN |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Devi Kusuma Arisandi. (2017).
PENAMBAHAN KHAMIR (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM SEBAGAI PROBIOTIK DALAM USAHA BROILER(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
Devi Kusuma Arisandi.
PENAMBAHAN KHAMIR (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM SEBAGAI PROBIOTIK DALAM USAHA BROILER(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text
Devi Kusuma Arisandi.
PENAMBAHAN KHAMIR (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM SEBAGAI PROBIOTIK DALAM USAHA BROILER(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text
Devi Kusuma Arisandi.
PENAMBAHAN KHAMIR (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM SEBAGAI PROBIOTIK DALAM USAHA BROILER(Publish).JURUSAN PETERNAKAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK,2017.Text