Detail Cantuman

RINGKASAN
Aplikasi Konsorsia Mikroorganisme Lokal Pada Pupuk Kandang Kambing Untuk Usaha Tani Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt), Alfi Nurseka, NIM A31140573, Tahun 2017, 97 Halaman. Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Edi Siswadi, MP (Pembimbing I) dan Dr. Ir. Kasutjianingati M.Si (Pembimbing II).

Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt) merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal dan baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis semakin banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Jagung manis memiliki umur produksi lebih singkat (genjah) sehingga sangat menguntungkan. Permintaan jagung manis semakin meningkat seiring dengan munculnya pasar swalayan, hotel dan restouran di kota – kota besar. Kebutuhan jagung manis untuk konsumsi terus meningkat terutama di daerah perkotaan dan daerah pinggiran perkotaan yang mendukung pariwisata
Tujuan dari proyek usaha mandiri adalah untuk mengetahui sejauh mana teknik budidaya ini berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis serta analisis kelayakan usaha taninya. Proyek usaha mandiri ini tentang “Aplikasi Konsorsia Mikroorganisme Lokal Pada Pupuk Kandang Kambing Untuk Usaha Tani Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)”. Proyek usaha mandiri dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Jember pada bulan Februari 2017 – April 2017. Penelitian ini menggunakan Uji-t. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman per sampel, jumlah daun per sampel, panjang tongkol per sampel, berat tongkol per sampel, diameter tongkol per sampel, kadar gula per sampel, produksi perluasan dan analisis usaha tani. Budidaya ini dilakukan dilahan 400 m2, lahan dibagi menjadi dua bagian yaitu lahan pertama dengan luasan 200 m2 menggunakan perlakuan pemupukan dasar pupuk kandang kambing yang disemprot dengan konsorsia MOL dan lahan kedua dengan luasan 200 m2 menggunakan pupuk kandang kambing tanpa penyemprotan konsorsia MOL, setiap perlakuan diambil 50 sampel dan dianalisis menggunakan uji-t, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan analisis usaha tani.

Hasil uji-t dari data pengamatan yang diperoleh yaitu t hitung pada parameter tinggi tanaman pada umur 14 hst adalah 3,05, pada umur 21 hst adalah 3,45, pada umur 28 hst adalah 1,56, pada umur 35 hst adalah 1,12 dan pada umur 42 hst adalah 0,34. Pada parameter jumlah daun pada umur 14 hst adalah 4,86, pada umur 21 hst adalah 5,6, pada umur 28 hst adalah 5,91, pada umur 35 hst adalah 5,2 dan pada umur 42 hst adalah 6,8. Pada parameter panjang tongkol adalah 3, berat tongkol adalah 2,87, diameter tongkol adalah 3.7, kadar gula adalah 2.75 dan produksi perluasan adalah 0, 51. Nilai t tabel 5% = 1,66, t tabel 1% = 2,36.
Analisis usaha tani pada perlakuan pupuk kandang kambing dengan luasan 200 m2 memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.065.000,- dengan pengeluaran biaya sebesar Rp. 669.000,- sehingga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 395.700,-. R/C Ratio yang diperoleh Rp. 1,5 dan BEP produksi 133,86 kg. Lahan kontrol tanpa aplikasi konsorsia MOL pada pupuk kandang kambing dengan luasan 200 m2 memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp. 960.000,- dengan pengeluaran biaya sebesar Rp. 613.800,- sehingga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 346.200,- R/C Ratio yang diperoleh Rp. 1,5 dan BEP produksi 122,76 kg. Budidaya jagung manis dengan aplikasi konsorsia MOL layak untuk diusahakan.