Detail Cantuman

RINGKASAN
Aplikasi Gas Metana (CH4) Hasil Pemurnian Biogas Sebagai Bahan Bakar Motor Bensin 4 Tak Mono Silinder, Abu Rizal, NIM B42130420, Tahun 2017, 59 hlm, Teknik Energi Terbarukan, Teknik, Politeknik Negeri Jember, Saiful Anwar, S.Tp., M.P(Pembimbing 1), Yuli Hananto, S.TP., M.Si (Pembimbing II).

Krisis energi adalah salah satu masalah yang menjadi kendala di kalangan Masyarakat, Pemerintah, dll. Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan hasil pertanian dan peternakan. Limbah-limbah dari peternakan tersebut menjadi masalah yang mengganggu masyarakat sehingga perlu penanganan yang tepat. Maka dari itu, limbah tersebut bisa dimanfaatkan menjadi biogas. Biogas tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pengganti bahan bakar premium dengan menghilangkan atau meminimalisir gas CO dan H2S yang terdapat dalam biogas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang dikeluarkan oleh mesin generator set (genset) dengan menggunakan bahan bakar premium dan biogas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai dengan Juli 2017. Tempat penelitian berada di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan dan Laboratorium Mesin Otomotif Politeknik Negeri Jember. Variasi beban yang digunakan di setiap pengujian adalah 0 watt (tanpa beban), 125 watt, 250 watt, 400 watt, dan 650 watt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian konsumsi bahan bakar saat penggunaan biogas lebih kecil jika dibandingkan dengan penggunaan premium. Konsumsi bahan bakar terendah saat penggunaan bahan bakar biogas pada beban 0 watt (tanpa beban) sebesar 81,9 mg/det dan tertinggi pada saat pemakaian bahan bakar premium dengan beban 650 watt sebesar 166,83 mg/det. Pengujian emisi gas buang menunjukkan bahwa emisi gas buang karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) pada saat penggunaan bahan bakar premium lebih rendah jika dibandingkan dengan biogas. Sebagai pembanding yaitu gas karbondioksida (CO2) dan oksigen (O2), dimana untuk hasil gas CO2 berbanding terbalik dengan
ix

hasil gas CO dan HC sedangkan untuk gas O2 berbanding lurus. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemakaian bahan bakar biogas dan premium layak digunakan karena hasil kadar emisi gas buang karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) masih dalam ambang batas yang ditetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2006.