PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR
RINGKASAN
PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.)PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR.
Rofie Hendriawan, Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Produksi Pertanian, 2018, Komisi Pembimbing Ketua : Ir. Supriyadi, MM, Pembimbing Lapang : Ir. Endang Setyowati
Tebu (Saccharum Officinarum .L) adalah tanaman tahunan yang merupakan komoditas perkebunan utama di Indonesia. Gula pasir putih merupakan produk turunan dari tanaman tebu. Gula merupakan pemanis utama yang digunakan untuk keperluan konsumsi baik rumah tangga hingga tingkat industri. Dalam memenuhi permintaan pasar, perusahaan perkebunan dapat berusaha untuk memenuhinya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tebu. Perusahaan gula memiliki kapasitas tebu yang harus di produksi tiap tahunnya untuk melakukan aktifitas giling. Waktu giling biasanya diawali pada bulan mei sampai oktober mengingat bahwa waktu tersebut merupakan musim kemarau yang tentunya mempermudah transportasi dalam kegiatan distribusi pemasaran gula. Tebu yang dihasilkan diharapkan mampu memenuhi kapasitas pabrik dengan rendemen gula yang optimal. Oleh karena itu, dalam budidaya tebu sangat diperlukan identifikasi terkait kebutuhan air tanaman, ketersediaan air tanaman, dan kalender tanam untuk menghasilkan produksi tebu yang diharapkan. Panen adalah tahapan akhir dari budidaya tanaman tebu, dimana tebu harus di tebang ketika sudah layak dan telah memasuki waktu tebang (panen). Sebelum panen biasanya terdapat beberapa proses persiapan panen yang perlu dilakukan diantaranya persiapan tebu yang telah di tebang di tangani sesuai prosedur yang telah di tentukan yaitu tebu hasil tebangan di angkut dengan menggunakan truk dan lori hingga masuk ke lokasi selektor untuk pemeriksaan. Pengaturan panen dimaksudkan agar tebu dapat dipungut secara efisien dan dapat diolah dalam keadaan optimum. Melalui pengaturan panen, penyediaan tebu di pabrik akan dapat berkesinambungan dan dalam jumlah yang sesuaivi dengan kapasitas pabrik sehingga pengolahan menjadi efisien. Kegiatan panen termasuk dalam tanggung jawab petani, karena petani harus menyerahkan tebu hasil panennya ditimbangan pabrik. Akan tetapi pada pelaksanaannya umumnya petani menyerahkan pelaksanaan panen kepada pabrik yang akan menggiling tebunya. Pelaksanaan panen dilakukan pada bulan Mei sampai September dimana pada musim kering kondisi tebu dalam keadaan optimum dengan tingkat rendemen tertinggi. Penggiliran panen tebu mempertimbangkan tingkat kemasakan tebu dan kemudahan transportasi dari areal tebu ke pabrik. Kegiatan pemanenan meliputi estimasi produksi tebu, analisis tingkat kemasakan dan tebang angkut. Langkah-langkah dalam proses tebang angkut tebu. Dilaksanakan dalam
beberapa tahap yaitu persiapan sebelum tebang, pelaksanaan tebang, Setelah
tebang.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Rofie Hendriawan |
Pengarang |
Rofie Hendriawan - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
|
Tahun Terbit |
2018 |
Tempat Terbit |
|
Deskripsi Fisik |
20 Cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Rofie Hendriawan. (2018).
PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).:
Rofie Hendriawan.
PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).:,2018.Text
Rofie Hendriawan.
PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).:,2018.Text
Rofie Hendriawan.
PROSES TEBANG ANGKUT TEBU (Saccharum Officinarum L.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG. SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).:,2018.Text