SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG
Rinda Kurnia Devi - Personal Name (Pengarang)
Text
English
2018
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN : PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
RINGKASAN
SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG, Rinda Kurnia Devi, Nim A32151996, Tahun 2018, Halaman 70, Produksi Tanaman Perkebunan, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember.
Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan komoditas penting sebagai bahan baku pembuat gula. Tanaman ini menjadi salah satu sumber karbohidrat yang mana dalam batang tebu terkandung nira tebu terbanyak 82,5 % dari jumlah nira tebu. Tebu sebagai komoditas unggulan yang dibudidayakan di Indonesia, sehingga dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tebu, dengan penggunakan bahan tanam dan sistem penanaman bagal.
Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapang yaitu mahasiswa terjun langsung bersama pekerja untuk mengikuti kegiatan dilapang dibawah bimbingan Kepala Kebun Wilayah (KKW) dan mandor. Melakukan diskusi dan wawancara dengan KKW dan mandor mengenai hal-hal berkaitan dengan budidaya tanaman tebu dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Tujuan dilaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman serta kemampuan, ketrampilan dilapangan dan dapat melaksanakan, mengetahui dan memahami teknis budidaya dan manajemen biaya kebun.
Penanaman bagal dengan berbagai sistem penanaman merupakan langkah awal untuk menghasilkan jumlah rumpun per ha. Penerapan budidaya tanaman tebu dengan sistem tanam juring ganda dapat meningkatkan produktivitas sebesar 83,8% dari sistem tanam juring tunggal. Pada juring ganda penyinaran matahari lebih optimal karena jarak tanam dari pusat ke pusat (PKP) pada sistem tanam juring ganda relatif lebih renggang dibandingkan dengan jarak tanam pada sistem tanam juring tunggal. Kondisi tersebut menyebabkan bobot batang per tanaman yang dihasilkan sistem tanam juring ganda lebih besar dibandingkan dengan sistem tanam juring tunggal.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Rinda Kurnia Devi |
Pengarang |
Rinda Kurnia Devi - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN |
Tahun Terbit |
2018 |
Tempat Terbit |
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN |
Deskripsi Fisik |
20cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Rinda Kurnia Devi. (2018).
SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
Rinda Kurnia Devi.
SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.Text
Rinda Kurnia Devi.
SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.Text
Rinda Kurnia Devi.
SISTEM TANAM JURING GANDA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI LAHAN KERING PG. DJATIROTO LUMAJANG(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.Text