Detail Cantuman

RINGKASAN

Pembagian Steam Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Utilitas Batubara PT Petrokimia Gresik, Syarief Fauzi Arrahman, NIM B42140205, Tahun 2018, 61 hlm, Teknik, Politeknik Negeri Jember, Siti Diah Ayu Febriani, S.Si., M.Si (Dosen Pembimbing Internal) dan Arif Djunaedy (Pembimbing Lapang/ Eksternal).
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anggota perusahaan PT. Pupuk Indonesia atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan jasa lainnya. Saat ini PT. Petrokimia Gresik terbagi dalam tiga departemen, yaitu Kompartemen Pabrik I, II, dan III. Pabrik I merupakan pabrik pupuk berbasis nitrogen. Pabrik pupuk II merupakan pabrik pupuk fosfat. Sedangkan pabrik III merupakan pabrik asam fosfat.
Pada Kompartemen Produksi III dibagi lagi menjadi dua unit departemen, yaitu Departemen Produksi III A dan Departemen Produksi III B. Pembagian ini dikarenakan banyaknya jumlah unit produksi/pabrik pada Kompartemen III, sehingga dipisahkan untuk mempermudah dalam manajemen dan pengoperasiannya. Produk yang dihasilkan pada Departemen Produksi III A ini adalah AlF3 dan Gypsum. Sedangkan Departemen Produksi III B menghasilkan produk Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder.
Pabrik III B memiliki Unit Utilitas Batubara yang menyuplai kebutuhan listrik dan steam yang ada di petrokimia raya. Pembangkit yang dimiliki oleh PT. Petrokimia Gresik yaitu PLTU pada Unit Utilitas Batubara (UBB) memiliki daya terbangkitkan yaitu 32 MW. Untuk itu pelaksanaan kegiatan PKL ini studi kasus yang akan diangkat yaitu tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) khususnya yang ada di PT. Petrokimia Gresik.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan uap sebagai fluida kerja untuk menggerakkan turbin uap yang terintegrasi dengan generator untuk menghasilkan listrik. Uap yang digunakanberasal dari pemanasan air yang terjadi pada boiler. Boiler merupakan alat pembakaran yang memiliki fungsi mengubah air menjadi uap jenuh dengan pemanasan lanjutan menggunakan superheater tube menjadi uap kering. Boiler berfungsi mengubah energi kimia yang terdapat dalam bahan bakar menjadi energi panas.
Steam (uap) yang dihasilkan dari pemanasan air yang terjadi pada boiler tidak seluruhnya digunakan untuk memutar turbin dan membangkitkan generator. Sebagian steam hasil dari pemanasan air pada boiler didistribusikan ke Pabrik 1, Pabrik 2 dan Pabrik 3, steam yang didistribusikan dimanfaatkan untuk proses produksi di masing-masing unit produksi pabrik.
Steam yang dihasilkan tertinggi terjadi pada tanggal 23 Maret 2018 sebanyak 200,6 T/J dan produksi terendah terjadi pada tanggal 26 Maret 2018 dengan jumlah steam 159,16 T/J. Untuk jumlah steam yang dikirimkan paling banyak untuk Pabrik 1, untuk steam yang dikirimkan terbanyak terjadi pada tanggal 23 Maret 2018 dengan jumlah 89,5 T/J dan paling rendah pada tanggal 26 Maret 2018 dengan jumlah 42,5 T/J. Untuk kebutuhan steam ke Pabrik 2 tertinggi terjadi pada tanggal 19 Maret dengan jumlah steam 17,63 T/J dan jumlah terendah pada tanggal 26 Maret dengan jumlah steam 8,3 T/J. Untuk kebutuhan steam ke Pabrik 3 tertinggi terjadi pada tanggal 23 Maret dengan jumlah steam 18,5 T/J dan steam terendah pada tanggal 21 Maret dengan jumlah steam 12,83 T/J.