Detail Cantuman

Analysis of Variation of Oxy-Acetylene Welding Medium and Shielded
Metal Arc Welding on Eser Plate (ST 40) to Tensile Test
Beryl Kholif Arrohman
Automotive Engineering Study Program
Engineering Department
ABSTRACT
Welding is a local splicing of several metal rods by means of thermal energy, as well as an indispensable part of the industry's increasing growth as it plays a major role in the engineering and reparation of metal production. The tensile strength of the weld metal joints is influenced by the state of the metal structure formed after welding. Where the cooling medium is one of the factors that can influence the shape of post-weld metal structure allows the occurrence of hydrogen diffusion, ie the inclusion of air and water elements into the weld metal structure. The purpose of this research is to know how the influence of variation of cooling media on welding to tensile strength. The result of tensile strength research on water aquades media is 555 N / mm2, lubricant media 587,66 N / mm2 and medium radiator coolant 560,33 N / mm2. The cooling rate affects the tensile test results, the faster the post-welding cooling rate will further decrease the tensile strength of the metal welding steel plate connection ST 40. Of the 3 cooling media used it can be seen that the best cooling medium is lubricating oil cooling medium, this is seen from the average tensile strength of 516.33 N / mm2. As for the cooling medium that produces the lowest tensile strength is aquades water cooling medium with an average tensile strength is 438.25 N / mm2.
Keywords : Welding, Cooling Media and Tensile Strength




vii
Analisa Variasi Media Pendingin Pengelasan Oxy-Acetylene dan Shielded
Metal Arc Welding Pada Plat Eser (ST 40) Terhadap Uji Tarik
Beryl Kholif Arrohman
Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik
ABSTRAK
Pengelasan merupakan penyambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas, serta bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam. Kekuatan tarik pada sambungan logam las dipengaruhi oleh keadaan struktur logam yang terbentuk pasca pengelasan. Dimana media pendingin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bentuk struktur logam pasca pengelasan memungkinkan terjadinya difusi hydrogen, yakni masuknya unsur udara dan air ke dalam struktur logam las. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi media pendingin pada pengelasan terhadap kekuatan tarik. Hasil penelitian kekuatan tarik pada media air aquades sebesar 555 N/mm2, media minyak pelumas sebesar 587,66 N/mm2 dan media radiator coolant sebesar 560,33 N/mm2. Laju pendinginan berpengaruh terhadap hasil pengujian tarik, semakin cepat laju pendinginan pasca pengelasan maka akan semakin menurunkan kekuatan tarik pada sambungan logam las plat baja ST 40. Dari 3 media pendingin yang digunakan dapat terlihat, bahwa media pendingin yang paling baik adalah media pendingin minyak pelumas, ini terlihat dari rata-rata kekuatan tariknya yaitu 516,33 N/mm2. Sedangkan untuk media pendingin yang menghasilkan kekuatan tarik terendah adalah media pendingin air aquades dengan rata-rata kekuatan tariknya adalah 438,25 N/mm2.
Kata Kunci: Pengelasan, Media Pendingin, Kekuatan Tarik.