Detail Cantuman

RINGKASAN

Manajemen Sistem Bagi Hasil Petani Tebu Rakyat (PTR) Di PabrikGulaWringinAnomKabupatenSitubondoJawaTimur, NastitiWardania, Nim D31151794, Tahun 2018, 47 hlm, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember,Uyun Erma Malika, S.TP, MP(Pembimbing Internal) dan Sri EstuWidarti(Pembimbing Eksternal).

Praktek kerja lapang (PKL) merupakan salah satu program mata kuliah wajib dalam Program Studi Manajemen Agribisnis, Jurusan Manajemen Agribisnis Politeknik Negeri Jember.Hasil yang diharapkandaripelaksanaanmagang atau praktek kerja lapangan di unit bisnis akan memberikan pengalaman dan keterampilan pengelolaan manajemen unit bisnis dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dihubungkan dengan matakuliah yang telah diterima mahasiswa sebelumnya dan juga berkaitan dengan karir profesi di masa mendatang.
Kemitraan petani tebu dan pabrik gula untuk memproduksi gula dengan sistem bagi hasil merupakan salah satu pola pengembangan tebu rakyat secara nasional yang terintegrasi yang memadukan kegiatan budidaya dengan kegiatan pabrikan dalam satu sistem manajemen industri gula.Hasil yang didapat oleh petani ditentukan berdasarkan nilai rendemen sesuai dengan surat direksi tentang bagi hasil petani dengan pabrik gula. Setelah diketahui nilai rendemen, maka bagi hasil dapat ditentukanyaknimisalnya apabila memperolehnilairendemen ≤ 6,00% makapetani memperoleh 66% dan pabrik gula 34%. Prosentase sebesar 66% milik petani akanterhitungpadasaat pembayaran DO (Delivery Order). Pendapatan yang diperolehpihak petani berupa dana (uang tunai atau cek) sebesar 90% dan berupa gula fisik/Natura sebesar 10%. Selain itu, petani juga memperoleh dana dari hasil penjualan tetes. Perhitungan tersebut didapat dari 3% dari perolehan hasil tebu (kg) yang dihasilkan setelah pengolahan. Pendapatan penjualan tetes tersebut diperoleh pada saat pembayaran bagi hasil DO petani.