RINGKASAN
Analisis Hasil Pengujian Scheduled Oil Sampling (SOS) Engine Pada Bulldozer Tipe D9R di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT. POMI Paiton, M. Unggul Setiyo Budi, NIM B43140295, Tahun 2018, 73hlm, Teknik, Politeknik Negeri Jember, Wendy Triadji Nugroho, S.T., M.T.(Pembimbing PKL)
Politeknik Negeri Jember merupakan suatu program pendidikan yang mengarahkan proses belajar mengajar pada tingkat keahlian dan mampu melaksanakan serta mengembangkan standar-standar keahlian secara spesifik yang dibutuhkan stakeholder pengguna lulusan. Sistem pendidikan yang diberikan berbasis pada peningkatan keterampilan sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang kuat, sehingga lulusannya mampu mengembangkan diri terhadap perubahan lingkungan. Di samping itu, lulusan yang diharapkan dapat memasuki dunia kerja, juga dapat memberdayakan dan mengangkat potensi daerah serta mampu berwirausaha secara mandiri.
Program Studi Mesin Otomotif, Jurusan Tekni, Politeknik Negeri Jember mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan praktek kerja lapang (PKL). Memandang kerja praktek lapang sebagai wahana atau sarana agi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta membutuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon Sarjana Sains Terapan (S.ST).Untuk itu aktifitas kerja praktek ini, kami selaku mahasiswa akan berusaha untuk mempelajari dan memahami permesinan yang terdapat di PT POMI PAITON. Adapun tujuan dari menganalisa hasil dari pengujian pengambilan SOS (Scheduled Oil Sampling) Engine kendaraan Dozer Caterpillar type D9R yaitu untuk membantu menentukan penyebab keausan, memperbaiki kerusakan kecil sebelum menjadi besar, dan membantu menentukan perawatan yang diperlukan sedini mungkin.
Kegiatan umum di lokasi PKL adalah menganalisa hasil dari pengujian pengambilan SOS (Scheduled Oil Sampling) kendaraan Dozer Caterpillar type D9R yang ada di PT POMI pada hari efektif kerja berupaexcavator, dump truck, skid looder, bobcat, dingo, pickup, unit kesehatan dan keselamatan kerja (K3).. Kegiatan yang adalah mempelajari sistem operasi setiap sub unit, pemeliharaan unit, kendala yang terjadi serta solusi yang dilakukan berkaitan dengan kinerja unit. Turut serta mengikuti para teknisi untuk melakukan preventive maintenance setiap komponen. Selain itu, terdapat proses pengolahan data yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan khusus berupa laporan magang.
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesainuntuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi bangunan, perkebunan, dan pertambangan. Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untukpemerataan material seperti tanah, pasir, batu bara yang memiliki kemampuan dorong atau tenaga yang tinggi.
Pada batas evaluasi dari data tersebut dapat disebutkan B nilainya ≤50mg/Kg unit masih bisa digunakan dan pada evaluasi nilainya C ≥57mg/Kg unit terdapat masalah dan harus segera diperbaiki sebelum mencapai batas maxsimum evaluasi.Pengambilan sampel 6 bulan terakhir Fe mengalami kenaikan 77 mg/Kg sudah mendekati batas maksimum yang ditentukan, pada pengecekan terakhir Fe mengalami kenaikan yang sangat drastis hingga mencapai batas maksimum yang ditentukan yaitu 102 mg/Kg.
Dengan hasil tersebut kendaraan Bulldozer unit 38 langsung diberhentikan (Breakdown) karena terjadi kerusakan pada engine. Pada sistem engine terdapat beberapa komponen yang mengandung Fe (besi) yaitu cylinder wall (liner), cylinder head, block, gear, ring, bearing, crankshaft, wrist, pin, camshaft, valve train, oil pump. Tetapi setelah di analisa kerusakan yang terjadi pada engine menunjukan bahwa ada beberapa komponen yang bermasalah seperti liner, piston, valve, gear train, dan crankshaft karena penyebab kerusakan tersebut dikarenakan kotoran (dirt), suhu yang tidak normal (abnormal temperature), dan kekurangan pelumas (lack of lubricant). Setelah ditinjak lanjuti keseluruhan kerusakan terjadi pada komponen piston ring dan liner yang sudah aus mengakibatkan gesekan-gesekan antara piston rings dengan linier tersebut cukup parah mengakibatkan pelumas pada engine terkontaminasi Fe karena melebihi batas maksimum yang sudah ditetapkan.