Detail Cantuman

RINGKASAN
Uji Efektifitas Edible Film dari Filtrat Sayur terhadap Daya Simpan Dodol pad Kondisi Gelap, Ika Agustin, NIM B32151138, Tahun 2018, 36 halaman, Program Studi Teknologi Industri Pangan, Politeknik Negeri Jember, Dr. Titik Budiati, STP., MT., M.Sc. (Pembimbing)
Dodol merupakan salah satu produk semi basah (Intermediate Moisture Foods) yang terbuat dari campuran beberapa komponen sehingga mudah mengalami kerusakan seperti ketengikan akibat reaksi oksidasi. Salah satu cara memperlambat reaksi oksidasi ini adalah melalui metode pengemasan dan pemberian antioksidan. Banyak sekali bentuk dan macam kemasan plastik, namun plastik tidak dapat diuraikan secara biologis dan bersifat tidak ramah lingkungan. Sehingga dipilihlah alternatif kemasan lain yaitu dengan Edible Film. Edible Film merupakan kemasan biodegradable dan dapat dimakan langsung bersama produk. Dengan penambahan zat antioksidan edible film dapat menjadi kemasan ramah lingkungan yang fungsional. Pada penelitian ini dilakukan aplikasi edible film dari filtrat sayur pada dodol pada kondisi gelap. Antioksidan merupakan zat yang sensitif terhadap cahaya dan lingkungan, sehingga diberikan perlakuan kondisi gelap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektifitas edible film dari filtrat sayur terhadap daya simpan dodol pada kondisi gelap. Penelitian ini dilaksakan pada tanggal 26 Desember 2017 sampai dengan 18 Februari 2018 di Laboratorium Analisis Pangan dan Laboratorium Biosain, Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua factor yaitu jenis antioksidan (kontrol, BHT, kulit terong unggu dan sawi putih) dan lama penyimpanan (0 hari, 3 hari, 6 hari dan 9 hari) dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Parameter dari penelitian ini adalah aktivitas antioksdan (DPPH), kadar air, bilangan peroksida dan total kapang-khamir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan filtrat sayur pada edible film memberikan pengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidannya, aktivitas antioksidan edible film dari yang terbesar hingga yang terkecil antara lain: BHT
x
12,17%, filtrat kulit terong 11,72%, kontrol 9,89% dan filtrat sawi putih 8,53%. Penambahan filtrat sayur pada edible film berpengaruh nyata terhadap sifat kimia dodol yang disimpan pada kondisi gelap, namun tidak berpengaruh nyata terhadap total kapang-khamirnya. Aktivitas antioksidan tertinggi dimiliki oleh edible film dari BHT berdasarkan rata-rata nilai deltanya yaitu sebesar 0,96%, bilangan peroksida terendah selama penyimpanan dimiliki oleh dodol yang dikemas edible film dari filtrat kulit terong ungu dengan rata-rata nilai delta 1,34 meq/kg, kadar air terendah selama penyimpanan dimiliki oleh dodol yang dikemas edible film BHT dengan nilai delta 0,59% dan total kapang khamir terendah selama penyimpanan dimiliki oleh dodol yang dikemas edible film dari BHT dengan nilai delta total koloni 2,9 x 101 cfu/gr. Dari hasil yang diperoleh juga dapat disimpulkan bahwa edible film dari zat antioksidan alami yaitu dari filtrat sayur kulit terong ungu adalah yang efektif terhadap daya simpan dodol pada kondisi gelap, dilihat dari rata-rata nilai delta dari parameter uji selama penyimpanan.