Detail Cantuman

RINGKASAN
Usaha Itik Pedaging dengan Pemanfaatan Limbah Mie Untuk Efisiensi Ransum : Heindarta Kurniawan ; C3 114 0481 ; 2017 ; 62 Halaman ; Program Studi Produksi Ternak, Politeknik Negeri Jember.
Dr. Ir.Suci Wulandari, M.Si. (Pembimbing I) dan Erfan Kustiawan, S. Pt, MP (Pembimbing II)
Ternak itik sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena ternak itik memiliki daya adaptasi yang cukup baik, tahan terhadap penyakit, dan lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi daging. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha peternakan itik pedaging adalah pakan. Permasalahan yang sering dijumpai dalam usaha peternakan yakni kurang efisiennya peternak dalam memanfaatkan bahan pakan yang ada, sehingga biaya produksi sangat tinggi. Pemanfaatan limbah industri sebagai bahan penyusun pakan sangat berperan penting untuk menekan biaya pakan. Limbah mie adalah salah satu bahan pakan yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, selain itu kandungan gizinya juga sangat tinggi. Sedangkan dari segi harga, limbah mie tergolong murah dibandingkan harga bahan pakan yang lain. pemanfaatan limbah mie dalam ransum sebagai sumber energi bagi ternak merupakan solusi yang tepat untuk menekan biaya pakan dari total biaya produksi.
Tujuan proyek usaha mandiri ini adalah memperbaiki efisiensi pakan dalam usaha pemeliharaan itik pedaging dengan pemanfaatan limbah mie untuk efisiensi ransum dengan harapan untuk meningkatkan keuntungan. Kegiatan pelaksanaan Tugas Akhir ini dilakukan di Dusun Ampo Tengah, Kelurahan Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember pada bulan November 2016 sampai Desember 2016 dengan populasi itik pedaging sebanyak 204 ekor mulai umur 1 hari sampai 42 hari. Pakan yang digunakan berupa jagung kuning, dedak halus, bungkil kelapa, tepung tulang, tepung ikan, bungkil kedelai, minyak
kelapa, premix, CaCo3 dan limbah mie. Parameter yang diamati dalam kegiatan ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan analisa kelayakan usaha.
Hasil usaha pemeliharaan itik pedaging dengan memanfaatkan limbah untuk efisiensi ransum diperoleh rata-rata konsumsi pakan komulatif sebesar 3338,93 g/ekor, pertambahan bobot badan komulatif sebesar 1305,5 g/ekor, konversi pakan komulatif sebesar 2,55 dan analisa usaha: BEP produksi 276,15 ekor, BEP harga Rp. Rp 29.437/ekor, R/C Ratio 0,71 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah mie untuk efisiensi ransum belum dapat meningkatkan keuntungan dalam usaha penggemukan itik pedaging.