Detail Cantuman

Kualitas Tepung Pisang (Musa paradisiacal Formatypica) Pada Lama Pengeringan Dan Suhu Berbeda Dengan Metode Kabinet Dryer Nofa Indriani Program Studi Keteknikan Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian ABSTRAK
Pisang kepok termasuk salah satu jenis pisang yang harganya murah dan kualitasnya sama seperti pisang jenis lainnya. Kelebihan dari pisang kepok ini adalah mudah sekali tumbuh dan beradaptasi dengan berbagai tempat sehingga produksi buahnya selalu tersedia, namun cepat rusak setelah lepas panen karena termasuk buah klimaterik, untuk mengatasi kerusakan tersebut maka dapat diolah menjadi tepung.Tepung pisang dapat digunakan pengganti/substitusi terigu untuk roti atau kue. Prinsip pembuatannya adalah pengeringan dengan sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering, kemudian digiling dan selanjutnya diayak menggunakan alat ayakan berukuran 60 mesh. Melalui kajian ini akan dilakukan uji kualitas tepung pisang pada lama pengeringan berbeda dengan pengering kabinet dryer. Parameter pengukuran yang diamati pada sifat fisik adalah rendemen, kehalusan tepung, warna, aroma, dan sifat kimia parameter pengukuran yang digunakan adalah perubahan kadar air. Pengujian ini mengunakan Kabinet dryer (Maksindo NFC-D) sebagai media pengering dan alat penggiling (Hammer mill). Untuk bahan tambahan uji kualitas menggunakan larutan asam sitrat 0,5%. Sedangkan suhu pengeringan kabinet dryer menggunakan berbagai suhu yaitu 45ºC, 50ºC, 55ºC dan dengan perpaduan waktu 3, 4 dan 5 jam. Uji kualitas pada tepung pisang kepok bertujuan untuk menghasilkan produk tepung yang sesuai standar dan hasilnya akan dibandingkan dengan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI No. 01-3841-1995). Hasil dari penilitian kualitas pisang dengan nilai rata-rata setiap parameter paling besar yaitu tekstur 94,7% dengan waktu 5 jam suhu 45 ºC, warna 81,42% waktu 5 jam suhu 45 ºC, dan kadar air 18% waktu 3 jam suhu 45 ºC. Kata Kunci: Tepung, Pisang kepok, Kabinet dryer