ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN (STUDI KASUS DI KANDANG
MILIK BAPAK NURUL HUDA, DESA PATEMON,
KEC. JENGGAWAH, KAB. JEMBER)
M. Iqbal Fauzi
Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis
ABSTRAK
Tujuan penelitan ini untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan usaha ayam broiler di Desa Patemon, Kec. Jenggawah, Kabupaten Jember secara finansial, serta mengetahui prospek usaha jika ditinjau dari faktor perubahan, harga jual produk dan biaya operasional. Penelitian ini mengambil responden secara langsung yaitu pemilik usaha ayam broiler kapasitas 7.000 ekor dan pemilik usaha ayam broiler kapasitas 10.000 ekor. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder, atau dengan wawancara dan melihat rekap data usaha dalam beberapa periode. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Finansial yang meliputi : payback period, titik impas (Break Event Point/BEP), net present value (NPV), net benefit cost ratio (Net B/C), internal rate of return (IRR), dan Analisis Sensitifitas dengan asumsi : 1) harga pakan dan DOC meningkat 10%, 2) harga jual ayam meningkat 10%, 3) harga pakan, DOC dan harga jual ayam meningkat 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas 7.000 ekor maupun 10.000 ekor secara finansial menguntungkan, sehingga layak untuk dijalankan dan dikembangkan. Dimana kapasitas 7.000 ekor mampu mengembalikan nilai investasi dengan waktu 0,292 tahun atau 3 bulan 15 hari, BEP waktu sebesar 4,707 tahun atau 4 tahun 8 bulan 15 hari, nilai BEP rupiah sebesar Rp 5.742.160.448,-, NPV Rp 318.582.322,-, Net B/C 2,27, dan nilai IRR 55,269%,. Kandang kapasitas 10.000 ekor membutuhkan waktu 0,328 tahun atau 3 bulan 28 hari untuk mengembalikan biaya investasi awal, nilai BEP waktu sebesar 4,611 tahun atau 4 tahun 7 bulan 19 hari, nilai BEP rupiah sebesar Rp 8.018.498.251,-, NPV Rp 602.780.110, Net B/C 2,51, dan menghasilkan IRR 58,420%. Analisis sensitifitas digunakan untuk mengetahui kepekaan dari kemampuan finansial usaha terhadap asumsi beberapa perubahan. Hasil analisis sensitifitas menunjukkan bahwa, pada kondisi harga pakan dan DOC meningkat 10%, kandang 7.000 maupun 10.000 ekor menunjukkan bahwa usaha tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan, karena tidak memenuhi kriteria parameter finansial usaha. Sedangkan pada kondisi harga jual ayam meningkat 10% dan kondisi harga pakan, DOC, dan harga jual ayam meningkat 10%, parameter finansial usaha menyatakan bahwa usaha ayam broiler masih layak untuk dijalankan dan dikembangkan.
Kata Kunci : Ayam Broiler, Analisis Finansial, Analisis Sensitifitas
FINANCIAL ANALYSIS AND SENSITIVITY OF BROILER CHICKEN BUSINESS WITH PARTNERSHIP PATTERN (CASE STUDY IN CANDY
OWNED MISTER NURUL HUDA, PATEMON VILLAGE,
JENGGAWAH DISTRICTS, JEMBER REGENCY)
M. Iqbal Fauzi
Study Programme of Agroindustry Management
Department of Agribusiness Management
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and analyze the feasibility of broiler chicken business in the Patemon Village, Jenggawah Districts, Jember Regency financially, and knowing business prospects when viewed from the factors of change, product selling prices and operational costs. This study took respondents directly namely broiler chicken business owners with a capacity of 7,000 and business owners of 10,000 broiler chickens. Data collection in this study uses primary and secondary data sources, or by interviewing and viewing business data recap in several periods. The technique used to analyze the data in this study is Financial Analysis which includes : payback period, Break Event Point (BEP), net present value (NPV), net benefit cost ratio (Net B/C), internal rate of return (IRR), and Sensitivity Analysis with assumptions: 1) feed prices and DOC increased by 10%, 2) chicken selling prices increased by 10%, 3) feed prices, DOC and chicken selling prices increased by 10%. The results showed that the capacity of 7,000 or 10,000 heads was financially profitable, so it was feasible to run and develop. Where the capacity of 7,000 is able to return the investment value with a time of 0,292 years or 3 months 15 days, break event point is 4,707 years or 4 years 8 months 15 days, and the break event point of rupiah is Rp 5.742.160.448,-, net present value Rp. 318.582.322, - Net B / C 2,27, and IRR value 55,269%. The 10,000-tail capacity enclosure takes 0,328 years or 3 months 28 days to return the initial investment cost, break event point is 4,611 years or 4 years 7 months 19 days, and the break event point of rupiah is Rp 8.018.498.251,-, net present value Rp. 602.780.110, - Net B / C 2,51, and IRR value 58,420%. Sensitivity analysis is used to determine the sensitivity of the financial ability of the business to the assumptions of several changes. The results of the sensitivity analysis show that, in the condition of feed prices and DOC increased by 10%, the cage of 7,000 and 10,000 tails indicates that the business is not feasible to run and develop, because it does not meet the criteria for financial business parameters. While in terms of chicken selling prices increased by 10% and conditions of feed prices, DOC, and chicken selling prices increased by 10%, the financial parameters of the business stated that broiler chicken business was still feasible to run and develop.
Keywords : Chicken Broiler, Financial Analysis, Sensitivity Analysis