Detail Cantuman

viii
RINGKASAN
Pemberian Tumpi Jagung Fermentasi Sebagai Bahan Subsitusi Konsentrat Dalam Usaha Penggemukan Domba: ARIE KURNIA RAHMAN; C31150938; 2018; 42 halaman; Program Studi Produksi Ternak, Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember. Dr. Ir. Ujang Suryadi (Ketua), MP, Nurkholis, S.Pt, MP (Sekretaris), Erfan Kustiawan, S.Pt, MP (Anggota).
Pakan bagi ternak sangat penting karena pakan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi, dan juga reproduksi. Peternak umumnya hanya memberikan pakan berupa rumput lapang sehingga kebutuhan nutrisi untuk ternak tidak dapat terpenuhi dan berakibat pada rendahnya produktivitas ternak. Pada penggemukan domba proporsi pemberian konsentrat dalam ransum menempati proporsi paling banyak. biaya konsentrat cukup mahal disamping itu tingginya biaya konsentrat dapat disebabkan oleh adanya bahan penyusun konsentrat yang kompetitif. Oleh karena itu perlu mencari bahan konsentrat yang lebih murah. Tumpi jagung adalah alternatif untuk memenuhi kebutuhan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Tumpi jagung mudah didapat dengan harganya murah serta dapat dijangkau kalangan masyarakat.
Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini bertujuan untuk mengetahui peforma domba ekor gemuk perlakuan P0 dengan pemberian pakan (rumput gajah 30%, pollard 35% dan dedak 35%) dan P1 dengan pemberian (rumput gajah 30%, pollard 22,5%, dedak 22,5% dan tumpi jagung 25%). serta mengetahui tingkat keuntungan pada akhir pemeliharaan. PUM ini dilaksanakan selama 56 hari, yakni dimulai pada tanggal 26 Juni sampai 20 Agustus 2018, bertempat di Kandang Domba milik Bapak Andre Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Domba yang digunakan adalah domba lokal jantan sebanyak 10 ekor.
Hasil PUM menunjukkan bahwa penggemukan domba lokal jantan dengan pemberian pakan rumput gajah dan pollard memiliki total konsumsi BK selama pemeliharaan pada perlakuan P0 (rumput lapang, pollard dan dedak) yakni sebesar 0,720 kg/ekor/hari dan pertambahan bobot badan 0,076 kg/ekor/hari, sedangkan
domba perlakuan konsumsi BK P1 (rumput lapang, pollard, dedak dan tumpi jagung) yakni sebesar 0,728 kg/ekor dan pertambahan bobot badan sebesar 0,094 kg/ekor/hari.
Analisa usaha penggemukan domba lokal jantan dengan pemberian Perlakuan P0 (rumput gajah, pollard dan dedak) pada penjualan hari biasa mengalami kerugian sebesar Rp668.320,-, dan untuk analisa usaha pada perlakuan P2 (rumput lapang, pollard, dedak dan tumpi jagung) juga memberikan kerugian sebesar Rp617.303,-. Sedangkan pada analisa usaha dengan penjualan hari raya
Idul Adha pada perlakuan P0 (rumput gajah, pollard dan dedak) memberikan keuntungan yakni sebesar Rp4.192.320,-. Dan untuk perlakuan P1 (rumput lapang, pollard, dedak dan tumpi jagung) juga memberikan keuntungan sebesar yakni Rp2.922.697,- Dari hasil yang didapat selama pemeliharaan domba lokal jantan dapat disimpulkan bahwa fermentasi tumpi jagung pada perlakuan P1 (rumput lapang, pollard, dedak dan tumpi jagung) sebagai pakan substitusi dapat meningkatkan performans serta efisiensi penggunaan pakan dibandingkan dengan domba pada
perlakuan P0 (rumput gajah, pollard dan dedak).