Detail Cantuman

RINGKASAN
Usaha Budidaya Rumput Raja (Pennisetum purpuphoides) dengan Pemberian Pupuk Organik Cair, Abdur Rosyid, NIM C31151019, Tahun 2018, 36 hlm, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember,
Ir. Anang Sutirto Adi, MP (Pembimbing utama).
Rumput raja merupakan rumput hasil persilangan antara Pennisetum purpureum (rumput gajah)dengan Pennisetum thypoides. Rumput raja adalah jenis tanaman parenial yang membentuk rumpun. Rumput ini salah satu jenis hijauan unggul untuk pakan ternak ruminansia, karena memiliki produksi biomassa yang tinggi, kualitas nutrisi dan daya adaptasi yang cukup baik sehingga dapat tumbuh pada dataran rendah dan dataran tinggi. Rumput raja merupakan rumput unggul karena produksinya dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun.
Limbah peternakan dapat dijadikan sebagai pupuk organik salah satunya yaitu limbah cair (urin) kambing dengan melalui proses fermentasi. Alat dan bahan untuk fermentasi antara lain, drum, urin, EM4, tetes tebu dan empon-empon. Prosedur pembuatannya yaitu urin ditampung didalam drum, kemudian tambahkan empon-empon yang sudah di haluskan setelah itu masukkan EM4 serta tetes tebu dan dilakukan pengadukan, setelah 21 hari pupuk siap untuk digunakan.Dosis yang digunakan pada budidaya rumput raja ini yaitu sebanyak 2 L/m2 sebagai dosis untuk penyemprotan tanaman.
Hasilpengamatan parameter berupa jumlah anakan, lebar daun, panjang daun serta tinggi batang yang diberi pupuk organik cair lebih baik dari pada yang tidak diberi pupuk organik cair.Hasil produksi hijauan yang diberi pupuk organik cair mampu mencapai 2,47kg/m2 sedangkan yang tanpa pupuk organik cair yaitu 2,08kg/m2. Rumput raja sangat membutuhkan air dalam proses pertumbuhnnya, untuk itu sebaiknya penanaman dilakukan pada musim penghujan dan dekat dengan saluran irigasi agar air yang dibutuhkan tanaman terpenuhi