Detail Cantuman

RINGKASAN

Peningkatan Produksi Benih Paria (Momordica charantina L.) Melalui Perlakuan Jumlah Proporsi Bunga Per Tanaman Pada Saat Polinasi di PT. Benih Citra Asia Jember, Imron Rosidi, NIM A41141825, Tahun 2018, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Netty Ermawati, S.P., Ph.D (Pembimbing Utama), Yadi Iswadi, SP dan Ahmad Husaini, SP (Pembimbing Lapang).


Pare atau Paria (M. charantina L.) merupakan tanaman yang di kembangbiakkan dengan biji atau benih. Benih Paria yang bermutu dapat menghasilkan tanaman Paria yang berproduksi dengan baik. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam teknologi produksi benih kebanyakan menjurus kepada aspek-aspek dalam bidang produksi, pengolahan, penyimpanan dan pengujian benih. Penurunan produksi Paria dapat terjadi karena berbagai faktor seperti faktor genetik, alih fungsi lahan pertanian, teknik budidayayang kurang baik serta penggunaan benih dengan kualitas kurang baik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan benih hibrida. BCA merupakan perusahaan benih hortikultura karya anak bangsa Indonesia yang menghasilkan benih unggul. Oleh karena itu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman memproduksi benih Paria, mahasiswa perlu melaksanakan kegiatan praktek kerja lapang di BCA, Jember.
Hasil dari kegiatan PKL yang telah dilakukan di BCA yaitu tahapan dalam produksi benih dasar (SS) meliputi Persiapan dan Pengolahan Lahan, Persiapan Benih dan Persemaian, Penanaman, Roguing, Pemeliharaan, Polinasi, Panen, Ekstraksi, Seed Prossesing, Pengeringan Benih, hingga Pengujian Mutu Benih. Salah satu tahapan yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi benih Paria yaitu kegiatan polinasi. Kegiatan polinasi mencakup penyungkupan bunga betina, pemetikan bunga jantan pada tanaman jantan serta proses polinasi pada bunga betina. Jumlah bunga pertanaman saat polinasi dalam produksi stock seed benih Paria yang terbaik yaitu pada perlakuan A1 dengan memelihara 3 bunga dengan persentase keberhasilan daya jadi buah 89,80% dan pada perlakuan A2 dengan memelihara 5 bunga dengan tingkat keberhasilan daya jadi buah 66,80%.