Detail Cantuman

RINGKASAN
Simulasi Cogging Pada Desain Generator 12s8p Variasi Geometri Umbrella Fillet 2mm Dan 4mm, Rosyidi Agustiansyah Perwira Negara, NIM B4240193, Tahun 2018, hlm, Teknik, Politeknik Negeri Jember, Yuli Hananto, S.Tp., M.Si. (Dosen Pembimbing Internal) dan M. Burhanuddin, S.T.(Pembimbing Lapang).
Pengalaman kerja secara nyata di perusahaan-perusahaan yang relevan dengan bidang studi Teknik Energi Terbarukan agar mahasiswa mengetahui bagaimana penerapan norma-norma dan budaya kerja khususnya pada bidang engineering. PKL merupakan salah satu mata kuliah yang harus di tempuh oleh mahasiwa tingkat akhir sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja secar nyata dan menerapkan keahlian yang telah diperoleh pada saatberada di bangku perkuliahan untuk di terapkan pada perusahaan, dengan harapan kegiatan tersebut dapat dijadikan sebuah sarana bagi mahasiswa untuk memiliki keterampilan dan keahlian pada masing-masing diri mahasiswa. PKL merupakan salah satu mata kuliah berupa praktek kerja pada suatu perusahaan yang bergerak sesuai dengan bidang jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa dibangku perkuliahan agar dapat membandingkan serta menerapkan teori dalam ilmu yang telah didapat mengenai lingkup energi terbarukan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Lentera Bumi Nusantara adalah lembaga penelitian pemanfaatan energi terbarukan yang sesuai dengan bidang mahasiswa Teknik Energi Terbarukan. PT. Lentera Bumi Nusantara merupakan induk perusahaan dari 4 anak perusahaan lainnya yaitu Lentera Agri Nusantara (LagN), Lentera Nano Nusantara (LNN), Lentera EV Nusantara (LEVN), Ciheras University dan Lentera Angin Nusantara (LAN). Perusahaan ini memiliki fokus penelitian pemanfaatan energi angin pada salah satu anak perusahaannya yaitu Lentera Angin Nusantara (LAN) yang berada di desa ciheras kecamatan cipatujah kabupaten tasikmalaya.
Penelitian energi angin meliputi pembuatan bilah, perancangan generator, kontroler dan data logger. Penelitian tentang generator di lentera angin nusantara memiliki teknologi coggingless dimana nilai torque yang dihasilkan sangat lah kecil, sehingga generator mudah diputar bahkan dengan tangan. ini menyebabkan geneartor sangat mudah berputar pada kecepatan angin rendah yang sesuai dengan kondisi angin di indonesia.
Cogging Torque adalah interaksi antara bahan magnet dangan non magnet yang menimbulkan torsi sehingga rotor sulit berputar, peristiwa cogging terjadi pada keadaan unenergized atau dalam arti lain tidak ada arus yang mengalir di lilitan. Pada generator Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), torsi cogging menjadi penting karena mengganggu putaran awal bilah sehingga bilah membutuhkan torsi angin lebih (kecepatan angin lebih) untuk berputar. Cogging terjadi setiap kelipatan persekutuan kecil (KPK) dari kombinasi slot dan pole. Desain generator paling sederhana adalah 12 Slot 8 Pole, slot adalah tempat pelilitan tembaga dan pole adalah jumlah kutup magnet S dan N.
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara computasi atau perhitungan mengunakan computer melalui software MagNet Trial Edition (infolityca) yang berbasis FEM (Finite Element Method). Simulasi dilakukan pada 2 modifikasi geometri 12S8P (¼ model) di filet umbrella 2mm dan 4mm.nilai cogging torque 12S8P dengan variasi geometri fillet umbrella yang paling baik adalah radius 2mm sebesar 0.206554Nm. Nilai cogging torque adalah peak-to-peak (puncak ke puncak) jadi nilai puncak gelombang positif harus ditambahkan dengan nilai torsi puncak gelombang negatif