Detail Cantuman

RINGKASAN

Bilah merupakan alat konversi energi angin menjadi energi mekanik generator. Secara umum bilah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu bilah tipe horisontal (HAWT) dan bilah tipe vertikal (VAWT). PT. Lentera Bumi Nusantara mengembangkan riset dan penelitian untuk kedua jenis bilah tersebut namun hingga saat ini masih bilah horisontal yang dipilih untuk dipasang pada instalasi turbin angin baik di Sumba maupun di wilayah riset yang lainnya seperti site Ciheras. bilah tipe horisontal memiliki nilai koefisen power yang lebih tinggi dibandingkan dengan bilah tipe vertikal. Berdasarkan bentuknya bilah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu bilah tapper, tapper-less, dan inverse-tepper. Salah satu parameter yang diperhitungkan dalam pembuatan bilah adalah material yang digunakan untuk bilah. Bahan yang digunakan harus memiliki karakteristik khusus seperti ringan, kuat dan mudah dalam proses manufaktur. Jenis material yang dikembangkan oleh PT. Lentera Bumi Nusantara untuk pembuatan bilah adalah material kayu yaitu kayu Mahoni, Mindi, Pinus dan Sengon. Material kayu memiliki kelemahan untuk keseragaman dalam pembuatan dalam jumlah banyak sangat sulit dan juga mudah keropos karena bilah kontak langsung oleh angin dan material yang dibawanya. Oleh karena itu perlu pengembangan material baru yang digunakan untuk bahan pembuat bilah. Fiber memiliki beberapa keunggulan yaitu mudah dibuat, tidak mudah keropos, ringan, kuat dan pembuatan dalam jumlah banyak dapat berlangsung dengan cepat. Pembuatan 1 bilah kayu memerlukan 2-3 hari sedangkan untuk pembuatan bilah dari bahan fiber, 3 bilah dapat diselesaikan dalam waktu 1-2 hari selain itu bilah fiber jauh lebih ringan dari 3 kali percobaan pembuatan bilah massa bilah 1.5 kg, 0.9 kg, 1.2 kg untuk bilah kayu menggunakan bahan kayu mindi massanya 2.1 kg.